KLHK: Peran Masyarakat dalam Merawat Lingkungan Sangat Esensial

by

Dengan kondisi lingkungan yang dipulihkan, diharapkan fungsi hidro-orologis lingkungan juga dipulihkan, sehingga faktor-faktor penyebab bencana seperti kekeringan dan banjir dapat direduksi.

Wartapilihan.com, Jakarta – Banyak cara dalam merawat dan menjaga lingkungan di tengah menurunnya kualitas udara. Salah satunya dengan menanam bibit pohon.

Terduga Pelaku Ilegal Loging TNMB Jember Ditembak Mati Polhut - MataKepri || Portal Berita Untuk AndaPlt Direktur Pembibitan Tanaman Hutan KLHK, Dyah Murtiningsih, mengatakan peran serta masyarakat sangat esensial karena Indonesia memiliki target pemulihan lingkungan yang cukup luas. Menurut dia, lahan kritis secara nasional yang perlu dilakukan pemulihan (rehabilitasi) mencapai luas sekitar 14 juta hektar.

Kemampuan pemerintah dalam menanggulangi lahan kritis hanya mampu melakukan rehabilitasi kurang lebih 200.000 hektar per tahun. Pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Oleh karenanya dukungan gerakan menanam dengan melibatkan peran para pihak termasuk masyarakat adalah sangat penting.

“Gerakan menanam oleh masyarakat adalah salah satu upaya yang sinergis dengan program rehabilitasi pemerintah untuk meningkatkan luas tutupan vegetasi lahan. Dengan kondisi lingkungan yang dipulihkan, diharapkan fungsi hidro-orologis lingkungan juga dipulihkan, sehingga faktor-faktor penyebab bencana seperti kekeringan dan banjir dapat direduksi,” kata Dyah kepada Warta Pilihan, Senin (7/6).

Ia menyampaikan, pembagian bibit pohon dan buah gratis kepada masyarakat ditujukan untuk menggerakkan kesadaran masyarakat. Ini juga untuk meningkatkan kepedulian kepada peningkatan kualitas lingkungan yang lebih baik melalui kesadaran menanam bibit pohon, baik itu bibit tanaman kayu-kayuan dan/atau buah-buahan.

“Penanaman dapat dilakukan dilingkungan sekitar dan pada lahan-lahan kosong atau tidak produktif. Gerakan ini sudah semakin baik dari tahun ke tahun dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk menanam,” katanya.

Dalam rangka gerakan menanam pohon untuk perbaikan lingkungan, Pemerintah juga memiliki program “Gerakan Tanam dan Pelihara 25 Pohon Selama Hidup” sesuai dengan Instruksi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.Ins.1/MENLHK/PDASHL/DAS.1/8/2017. Gerakan ini mengajak setiap individu masyarakat untuk menanam pohon sebanyak 25 pohon selama hidup.

“Angka 25 batang pohon ini berasal dari lima batang saat sampai jenjang SD, lima batang SMP, lima batang SMU, lima batang perguruan tinggi, dan lima batang saat menikah,” ujarnya.

Dyah menjelaskan, pada tahun 2021 pemerintah menyediakan bibit sebanyak 39 juta batang yang terdiri atas bibit berkualitas sebanyak 36,5 juta batang disediakan melalui 57 unit persemaian permanen dan penyediaan bibit produktif sebanyak 2,5 juta batang yang tersebar di 34 provinsi se Indonesia. Disamping itu, dalam rangka mendukung pemulihan lingkungan, pemerintah juga memiliki program KBR (Kebun Bibit Rakyat) dan KBD (Kebun Bibit Desa).

“Tahun 2021 dialokasikan 1000 unit KBR dan 100 unit KBD. KBR dilaksanakan oleh kelompok masyarakat dan KDB oleh Lembaga desa,” tuturnya.

Dyah menerangkan tidak ada perbedaan yang nyata program yang dijalankan tahun 2021 dengan tahun-tahun sebelumnya mengingat program ini sudah berjalan dengan baik dan partisipasi masyarakat semakin meningkat. “Upaya yang dilakukan adalah semakin meningkatkan kualitas bibit yang disediakan dan memperbanyak jenis-jenis yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat disamping jenis-jenis bermanfaat bagi perbaikan lingkungan,” ujarnya.

Masyarakat yang ingin memperoleh bibit gratis, jelas Dyah, dapat menghubungi Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDASHL) sebagai institusi yang mengelola persemaian permanen pada masing-masing provinsi, Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Wilayah I di Palembang, dan BPTH Wilayah II di Makassar. Daftar Persemaian permanen dan kontak person serta mekanisme permohonan bibit gratis sebagaimana terlampir.

“Banyak jenis-jenis yang disediakan, antara lain tanaman kayu-kayuan, seperti sengon, mahoni, surian, manglid, trembesi, jati, gaharu), tanaman buah-buah durian, nangka, alpukat, sirsak, petai, jengkol, rambutan, dan jambu kristal,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *