Banjir bandang dan longsor terjadi di sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4). Bencana ini menyebabkan banyak korban jiwa dan ratusan warga lainnya mengungsi.
Wartapilihan.com, Jakarta – Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Tarmizi Tohor pun mengajak seluruh pegiat zakat untuk segera menyalurkan bantuan dana zakat kepada korban bencana.
“Kemenag yang memiliki peran sebagai pembina bagi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) mengajak secara sinergis dan kolaboratif untuk terjun langsung dalam membantu sesama,” katanya Senin (5/4).
Direktur mengatakan dalam UU No 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat pasal 3 dikatakan bahwa manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
“Orang yang terkena bencana tidak bisa disebut sejahtera. Oleh karena itu penyintas bencana wajib menerima manfaat zakat,” jelasnya.
Direktur berharap zakat, infaq, dan sedekah dapat menjadi solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat terdampak.
“Pendistribusian zakat pada bidang kemanusiaan dapat diberikan dalam bentuk penanganan korban bencana alam, korban kecelakaan, korban penganiayaan, dan korban tragedi kemanusiaan lainnya,” urainya.
Lebih lanjut, Direktur juga menyampaikan rasa duka citanya terhadap para korban meninggal dunia dalam musibah ini.
“Saya memahami kesedihan yang dialami saudara-saudara kita akibat dampak yang ditimbulkan akibat bencana ini,” ucapnya.
Polri Kerahkan Mobil Dapur Umum
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bergerak cepat membantu penanganan korban banjir bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berbagai bantuan sudah disalukan sejak kemarin untuk meringankan beban masyarakat. Diantaranya mobil dapur umum, kapal hingga perahu karet.
“Jajaran Polda NTT sudah memberangkatkan enam kapal dan lima perahu karet. Sementara di polres jajaran Polda NTT 10 kapal dan delapan perahu karet,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Senin (5/4).
Beberapa Satuan Brimob Polda jajaran yakni Polda Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Bali dan NTB, juga telah siap mengirimkan kendaraan SAR yang didalamnya terdiri dari mobil yang bisa digunakan sebagai dapur lapangan.
“Ditpolair Baharkam Mabes juga menyiagakan satu Kapal Bharata di Labuhan Bajo dan satu unit pesawat Casa standby di Kupang,” terang Argo.
Menurut dia, bantuan lainnya juga turut diberikan seperti 100 selimut, 100 sarung, 100 matras alas tidur, 100 handuk, 200 dus susu kotak, 200 dus mie sedap, 30 dus kopi dan puluhan dus peralatan mandi telah siap didistribusikan.
Argo memastikan selain bantuan tersebut, Polri akan kembali menyalurkan bantuan lainnya. “Kami sudah koordinasi dengan para Kapolda untuk langsung mengirimkan bantuan ke NTT,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di NTT mencapai 68 orang disejumlah kabupaten. Sementara 70 orang lainnya hilang.
Sebanyak 938 kepala keluarga (KK) atau 2.655 jiwa terdampak. Bencana ini dipicu cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi sehingga terjadi banjir bandang pada Minggu (4/4) kemarin.