K.H. Didin Hafidhuddin: “Mari Tingkatkan Da’wah dalam Bidang Ekonomi!”

by

Dalam pembukaan Rapat Kordinasi Nasional Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (Rakornas DDII) pada Jum’at (23/02/2023), K.H. Didin Hafidhuddin mengajak para pengurus dan kader DDII untuk memberikan perhatian lebih kepada da’wah dalam berbagai bidang, khususnya ekonomi.

Wartapilian.com, Bekasi– Kyai Didin, dalam sambutannya, memberikan semangat kepada para pengurus dan kader agar tetap optimis dalam berda’wah, “Meskipun terlihat banyak kekurangan-kekurangan yang terjadi di tengah umat kita, janganlah kita menilai perkembangan umat dari satu aspek saja. Karena dikhawatirkan nanti kita malah menyalahkan diri sendiri.”

Ketua Pembina DDII tersebut menunjukkan perkembangan Pendidikan Islam sebagai salah satu tren positif yang dihasilkan oleh da’wah.

“Dulu, kita bangga kalau bisa bersekolah atau menyekolahkan anak di sekolah katolik, tetapi kebanggaan yang sama sekarang kita bisa rasakan dengan menyekolahkan anak di lembaga Pendidikan Islam, seperti sekolah Islam atau pesantren,” ujar Guru Besar Ilmu Agama Islam IPB tersebut.

Maka dari itu, beliau mendorong agar berbagai lini da’wah yang ada di DDII untuk terus berda’wah sesuai dengan bidang yang mereka tekuni, terutama bidang ekonomi yang dirasa oleh Kyai Didin sebagai salah satu lini yang urgen saat ini.

Dengan berkepanjangannya perang Russia-Ukraina yang dikabarkan mempengaruhi ekonomi global, sehingga akan membuat resesi terjadi, maka akan membuat kesenjangan sosial terjadi.

“Dan tidak sedikit ternyata, dari saudara-saudara kita, yang harus merelakan keimanannya karena kekurangan secara finansial. Di sinilah, saya kira, peran da’i Dewan Da’wah untuk meningkatkan ekonomi umat serta meningkatkan literasi ekonomi.”

Bukan hanya meningkatkan ekonomi, Dekan Pascasarjana UIKA Bogor tersebut mengingatkan untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Jadi bukan hanya berdagang untuk mencari uang, tetapi untuk membantu saudara kita dan menebar manfaat. Sehingga, mewujudkan visi dari surah An-Nuur: 37: “Orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat).”

 

Muhammad Faris Ranadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *