Ketika tidur, seringkali tanpa disadari terjadi dengkuran atau disebut ‘ngorok’. Tidak hanya mengganggu pendengaran orang lain, menurut para dokter jika hal ini terus-menerus dibiarkan akan berbahaya bagi kesehatan.
Wartapilihan.com, Jakarta –-Mendengkur dalam bahasa medis sering disebut juga sebagai ‘sleep apnea’. Sejak tahun 2003, sebetulnya telah banyak penelitian yang mengemukakan bahwa penyebab utama hipertensi adalah sleep apnea, salah satunya tertuang dalam the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure.
Dr. Agastya Wisnu Wardhana selaku dokter spesialis penyakit dalam mengatakan, mendengkur yang tanpa disadari terjadi. Hal ini disebabkan oleh masalah pada saluran nafas atas yang sempit atau tersumbat.
“Juga sering terjadi pada orang yang terlalu sering pilek (sinus), amandel yang besar pada dewasa maupun anak, atau tulang hidung yang bengkak,” kata Agastya, di Pulo Gadung, Jakarta, Kamis, dalam acara ‘Ayo Hidup Sehat’, (4/12/2018).
Karena hal tersebut, jika dibiarkan terus-menerus, ia melanjutkan, dapat berdampak pada penyakit serius, seperti jantung dan struk.
“Maka, untuk menghindarinya, perlu diketahui dulu apa penyebab dari mendengkur. Jika sudah diketahui masalahnya, maka sembuhkan dulu penyakitnya. Misalnya, karena sinus maka disembuhkan dulu. Atau juga karena amandel, maka dibuang dulu amandelnya,” lanjut Agastya.
Ada pula beberapa cara tidur yang dapat dilakukan agar mendengkur jadi lebih minimal.
“Ada posisi yang tidur dengan datar tanpa bantal, tujuannya agar tenggorokan tidak tertekuk. Tapi, jarang orang yang nyenyak dengan posisi tidur seperti ini,” tuturnya.
“Ada juga posisi tidur yang miring ke kanan, sehingga mendengkur kemungkinannya bisa menjadi lebih kecil,” pungkasnya.
Eveline Ramadhini