Wartapilihan.com, Jakarta – Jamil Azzaini, dalam konsolidasi relawan Gerakan Kemenangan Jakarta (GEMA Jakarta), mengenalkan apa yang dia sebut sebagai “hukum kekekalan energi (HKE)”. Konsep itu juga tertuang dalam bukunya: “Kubik Leadership”. Ini bukan konsep fisika, tapi dia juga merujuk pendapat beberapa fisikawan.
“Apa untungnya jadi relawan? Apa hasilnya anda jadi relawan? Dalam perspektif ilmiah, hukum kekekalan energi, apa yang anda usahakan sama dengan yang nanti dihasilkan. Jumlah usaha sama dengan hasil usaha,” terang Jamil kepada relawan GEMA Jakarta di masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (28/3).
Sebagai makhluk Tuhan, jelasnya, manusia juga terikat dengan hukum itu. Bedanya, alam sebagai makrokosmos, memiliki HKE yang sifatnya kuantitatif. Artinya, jumlah energi bersifat tetap. Yang dapat berubah hanya bentuk. Sementara energi pada manusia, sebagai alam mikrokosmos, selain kuantitatif, juga bersifat kualitatif. Menurut istilahnya, selain energi manusia jumlahnya tetap, juga bisa bersifat negatif maupun positif.
“Semua energi yang kita keluarkan, hakikatnya, tidak akan pernah berkurang sedikit pun. Dia hanya mungkin berubah bentuk, tapi takkan pernah hilang. Sifatnya pun tetap. Energi positif akan menghasilkan energi positif, meski wujudnya bisa berbeda, pun sebaliknya,” imbuhnya.
Selain memiliki sifat kualitatif, energi manusia-mikrokosmos ini juga memiliki siklus terutup. Semua energi yang dikeluarkan, akan kembali kepada yang mengeluarkan.
“Anda kesini datang membawa semangat, pulang membawa semangat, kasih sayang, itulah tabungan kebaikan. Bisa membawa manfaat dan kebaikan baik secara langsung maupun tidak langsung,” jelasnya.
Menurutnya, setiap manusia punya “frekwensi” yang berbeda, dan alam tidak mungkin keliru mengidentifikasinya.
“Sekali kita mengeluarkan energi positif, kita tinggal menunggu energi itu akan kembali kepada kita, kapan pun, dan apa pun bentuknya. Tidak akan kurang, dan tak akan lebih. Yang pasti, itu akan terjadi, sebelum kita meninggalkan alam kosmos ini,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, perjuangan sejati adalah perjuangan berlandaskan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas melalui jalur profesional dan jalur spiritual.
“Hasil kebaikan ada dua komponen; langsung dan tidak langsung, yang tidak langsung disebut dengan energi positif. Anda siap jadi relawan? Anda siap jadi relawan? Relawan itu tidak dibayar oleh manusia, tetapi dibayar Allah dari arah yang tidak terduga-duga,” tutupnya.
Reporter: Ahmad Zuhdi