Semenjak korban difteri yang cepat dan mematikan, penyakit yang disebut Kejadian Luar Biasa oleh pemerintah ini segera diantisipasi melalui imunisasi.
Wartapilihan.com, Jakarta –-Mengingat jumlah korban yang terus bertambah, dan penyebaran yang kian cepat melalui media udara, Kementerian Kesehatan akan segera berikan Outbreak Response Immunization (ORI) pada Senin mendatang, (11/12/3017), terkhusus pada tiga provinsi yang paling banyak terkena difteri, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Oscar Primadi selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes menyatakan, ketiga provinsi itu menjadi yang pertama mendapatkan pelaksanaan ORI yang akan dijadwalkan berkala selama tiga kali, yaitu pada 11 Desember 2017, 11 Januari 2018 dan 11 Juli 2018.
“Itu prioritas dulu, karena yang tiga (provinsi) ini banyak, provinsi yang lain direncanakan berikutnya,” ujar Oscar, kepada para wartawan, Sabtu (9/12/2017).
Sebelumnya, Kemenkes memiliki catatan pada bulan Oktober hingga November 2017, terdapat 11 provinsi yang melaporkan korban difteri di wilayah kabupaten/kotanya.
Kesebelas provinsi tersebut, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta turut berancang-ancang antisipasi mewabahnya difteri.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, jumlah pasien penyakit difteri di Jakarta terus meningkat tiap tahunnya. “Pada tahun 2016 ada 17 kasus dengan 1 kematian. Sedangkan tahun 2017 meningkat jadi 25 kasus dengan 2 kematian,” ungkap Anies, lewat media sosialnya, hari ini.
Anies menuturkan, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dan Sudinkes wilayah setempat sudah melakukan penyelidikan epidemologi dan memberikan obat profilaksis untuk semua orang yang kontak dengan penderita.
“Selain itu juga telah dilaksanakan program ORI difteri di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Teknisnya, ORI dilakukan sebanyak 3 putaran dengan sasaran anak usia dua hingga kurang dari 19 tahun dengan interval nol, satu, dan enam bulan,” lanjut Anies.
Ia menjelaskan, mulai Senin depan akan disiapkan 1,2 juta vaksin untuk 1,2 juta orang usia 2-19 tahun.
Anies mengatakan, program ini akan dilakukan pada lima wilayah dan satu Kabupaten Kepulauan Seribu secara keseluruhan.
“Kemudian, akan ada tiga kali penyuntikan, di bulan pertama dilanjutkan bulan kedua dan dilanjutkan lagi enam bulan ketiga supaya imunisasi tetap kuat,” tukas Anies.
“Imunisasi sebenarnya dilakukan pada anak umur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 2 tahun, kemudian 6 tahun, dilanjutkan dengan booster,” jelasnya.
Anies menghimbau pada masyarakat agar segera tanggap apabila menemukan tanda-tanda difteri pada orang terdekat.
“Justru ini penting sekali, kalau ada tanda-tanda flu hari ini jangan dianggap enteng, langsung ke dokter, puskesmas, dan pastikan bahwa ini memang bukan difteri. Kalau kemudian menemukan orang memiliki gejala sama, belum diperiksa, maka dorong supaya diperiksa,” tekannya.
Eveline Ramadhini