Wartapilihan.com, Depok – Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo berkomentar tentang hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta. Ia menuturkan di Facebook-nya dengan judul status berbahasa Jawa ‘Sing Menang Ora Umuk, Sing Kalah Ora Ngamuk’ yang artinya ‘yang menang jangan sombong, yang kalah jangan marah’. Ia mengakui demokrasi semakin membaik menuju ideal, yakni pemilu yang adil, jujur dan transparan.
“Kegembiraan dan kepedihan seperti sedang digilir oleh Yang Maha Kuasa agar masing-masing pihak mendapat pengalaman sama,” ujar Imam.
“Semoga pengalaman ini akan menyumbang terhadap kematangan berpolitik di masing-masing pihak, dan ke depan bisa lebih bijak bersikap, dan tajam dalam berempati,” lanjutnya.
Dosen Sosiologi Universitas Indonesia ini menjelaskan meski masih banyak kekurangan pada praktek demokrasi, namun setidaknya bangsa Indonesia mendapatkan pelajaran berharga dalam berdemokrasi.
“Perlu ada langkah-langkah arif dan cerdas dalam menghadapi gejala ini agar kita sebagai bangsa tak terjerembab dalam konflik baru,” tukas Imam.
Di akhir paragraf, ia pun menulis mengulang kembali pernyataan sesuai judul, “Untuk yang menang, perlu diingatkan bahwa tantangan masih besar. Janji-janji yang sebelumnya diucapkan, sebentar lagi akan ditagih untuk direalisasikan.”
“Untuk yang kalah, Pilkada ini bukan segala-galanya. Hidup masih harus berjalan. Matahari masih akan terbit dari Timur ke Barat,” paparnya menghibur.
Pasca acara pencoblosan Pilkada DKI Jakarta pada 19 April lalu, hasil hitung cepat menyatakan Paslon nomor 3 Anies-Sandi pihak yang unggul dibanding dengan Paslon 2 Ahok-Djarot. Hasil penghitungan KPUD akan segera dirilis dua minggu ke depan. |
Reporter: Eveline Ramadhini