Wartapilihan.com, Depok – Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) menyatakan sikapnya tentang peristiwa penyiraman air keras kepada Novel Baswedan yang disebarkan secara viral, pagi ini (11/4).
ILUNI UI menyatakan kejadian ini merupakan tindakan yang biadab dan pengecut. Hal itu dituangkan dalam beberapa poin di selebaran sebagai berikut:
Kami menyatakan:
1. Mengutuk keras pelaku dan dalang peristiwa tersebut
2. Menuntut aparat penegak hukum segera mengusut tuntas pelaku kejadian tersebut
3. Meminta Presiden Joko Widodo hadir dan berpihak untuk melawan setiap upaya melemahkan KPK secara institusi dan para aparatur di dalamnya sebagai gerbang terdepan perjuangan melawan korupsi di Indonesia
4. Mengajak seluruh alumni dan segenap masyarakat untuk mengawal bersama penyidikan kasus E-KTP sebagai salah satu kasus mega korupsi yang menempatkan saudara Novel Baswedan menjadi salah satu penyidik utamanya maupun kasus-kasus korupsi lainnya di Indonesia
ILUNI UI menggunakan tagarnya #SaveNovel #SaveKPK dan #SaveIndonesia yang segera disebarluaskan lewat media sosial. Salah satunya dilakukan oleh Ketua Pansel Penasehat KPK sekaligus Sosiolog UI, Dr. Imam Prasodjo. Dengan huruf kapital, ia menambahkan komentar dengan nada kemarahan “AKU JUGA MENGUTUK TEROR INI, BAGAIMANA KAU?” ujarnya di Facebook sekitar sejam lalu, pukul 11. Hal ini ditanggapi secara responsif oleh pembaca sehingga dibagikan hingga puluhan kali dan di-like oleh 306 orang.
Salah satu aktivis Generasi Anti Korupsi (GERAK), Nanda Putu menjelaskan kejadian ini merupakan pelecehan kepada para intelektual. Pasalnya, tindakan tersebut ialah upaya pemunduran waktu untuk mengusut kasus mega korupsi E-KTP ini.
“Kami merasa ini sebagai pelecehan bagi bangsa ini kepada para intelektual yang hendak memberantas korupsi,” ujar Nanda ketika ditemui di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI), Selasa siang (11/4).
“Kami ada rencana menjenguk Novel Baswedan di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta. Jam besuknya pukul 17.00 sampai 19.00,” ujar Nanda.
Novel Baswedan sebagai salah satu penyidik kasus mega korupsi E-KTP selepas subuh hari ini (11/4) dikabarkan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Setelah kejadian tersebut, Novel langsung dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan perawatan. |
Reporter: Eveline Ramadhini