Hadapi Putaran Kedua, Ulama Mesti Lebih Merakyat

by

Wartapilihan.com, Jakarta – Lolosnya Cagub DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, ke putaran kedua Pilkada DKI 2017, menjadi keprihatinan ulama. “Hasil ini di satu sisi menunjukkan bahwa kita harus mengevaluasi pendekatan dakwah kita,’’ tutur Ketua Dewan Syuro Majelis Pelayan Jakarta (MPJ), KH Ahmad Luthfi Fathullah MA, dalam konferensi pers di Aula Masjid Baitul Mughni Jakarta Selatan, Rabu (15/2) malam.

Hasil survei Grup Riset Potensial (GRP) sebelum dan sesudah Pilkada DKI Jakarta 2017, menunjukkan, prosentase suara paslon 1 (AHY-Silvy) anjlok dari sekitar 45% ke 17%. Sebaliknya, raihan paslon 2 (Ahok-Djarot) naik dari 23 persen menjadi kurang lebih 43%.

Padahal, menurut survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) milik Denny JA, sebanyak 85 persen pemilih adalah muslim dan sisanya 15 persen pemilih non-muslim.

‘’Artinya, dengan asumsi semua pemilih non-muslim memilih paslon 2, sekitar 28% pemilih Ahok adalah muslim,’’ kata cucu Guru Mughni.

Ia menjelaskan, pemilih paslon 1 kebanyakan dari grassroot yang rentan money politic dan intimidasi. “Mereka memilih karena wajah ganteng atau popularitas di teve, dan gampang berubah dengan serangan fajar atau ditakut-takuti akan dicabut fasilitasnya seperti kartu-kartu Jakarta itu,’’ papar Kiai Luthfi.

Fenomena tersebut, lanjut Kiai Luthfi, di sisi lain menunjukkan bahwa dakwah di kalangan bawah belum mencukupi.

‘’Saya sendiri belakangan ini lebih banyak berdakwah di kantor atau hotel, kurang turun di gang-gang kampung,’’ ungkapnya. Karena itu, guna memenangi putaran kedua, ia mengajak segenap ulama MPJ untuk lebih turun ke grassroot. Sebagaimana sukses dakwah Nabi Muhammad SAW yang sebagian besar ditopang oleh pengikut dari kalangan mustadh’afin.

Redaksi: Nurbowo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *