Anies Baswedan memang bisa diibaratkan magnet yang mampu menarik banyak pihak baik yang pro maupun yang kontra untuk berkomentar, termasuk Giring Ganesha.
Wartapilihan.com, Depok– Giring selaku ketua umum PSI saat HUT PSI ke-7 menyatakan bahwa masa depan Indonesia suram apabila presiden yang terpilih ke depan adalah sosok pembohong yang pernah dipecat Jokowi dalam pemerintahan (https://www.tribunnews.com/nasional/2021/12/22/giring-psi-sebut-indonesia-suram-jika-dipimpin-pembohong-yang-pernah-dipecat-jokowi). Meski tidak menyebutkan nama dalam pidatonya, namun dalam catatan Tempo Giring pernah menyebut gubernur DKI Anies Baswedan sebagai pembohong (https://metro.tempo.co/read/1542572/giring-psi-sebut-indonesia-suram-jika-pembohong-pecatan-jokowi-jadi-presiden). Untuk melihat bagaimana sebenarnya situasinya berikut ini bisa dilihat tren pemberitaan media online tentang hal tersebut dalam seminggu terakhir (22-29 Des 2021).
Dari gambar diatas terlihat bahwa pasca pidato Giring terjadi lonjakan pemberitaan tentang Giring dan Anies Baswedan meski kemudian turun dan melonjak lagi 2 hari kemarin. Rata-rata pemberitaan menyoroti pidato Giring tentang pejabat pembohong yang dipecat Jokowi dan reaksi publik tentang hal tersebut. Beberapa komentar yang menarik diantaranya dari Partai Persatuan Pembangunan yang menyatakan bahwa pernyataan tersebut menunjukkan tidak adanya kematangan berpolitik dari seorang ketum partai (https://www.harianhaluan.com/politik/pr-102265465/kritik-pidato-giring-ppp-terlihat-tidak-ada-kematangan-berpolitik-ketum-partai?page=all) yang bisa memicu kehebohan (https://www.republika.co.id/berita/r4m2gd484/giring-diingatkan-tak-buat-statemen-gaduh-dan-picu-kehebohan) dan bahkan bisa menurunkan elektabilitas PSI sendiri (https://ternate.hallo.id/politik-hukum/pr-1862253863/pidato-giring-ganesha-berpotensi-bikin-elektabilitas-psi-terjun-bebas). Bahkan publik juga menelanjangi Giring dengan riwayat pendidikannya yang 2 kali DO (Drop Out) dari Universitas Paramadina (https://www.viva.co.id/berita/politik/1436230-giring-psi-disebut-dua-kali-do-dari-kampus-paramadina?page=all&utm_medium=all-page). Mardani Ali Sera politikus PKS mengingatkan kepada Giring untuk hati-hati menuduh orang karena nanti bisa berbalik (https://populis.id/read6755/buntut-pidato-soal-pemimpin-pembohong-pks-ingatkan-giring-ganesha-hati-hati).
Setelah melihat tren media online, lalu bagaimana dengan peta pembicaraan di media sosial khususnya Twitter? Dari hasil crawling data Twitter seminggu terakhir (24-29 Desember 2021) terlihat sebagai berikut.
Dari gambar di atas terlihat bahwa Giring menjadi trending topik. Hal ini terbukti dengan adanya tagar #GiringDO. Para pendukung Giring dan PSI kemudian membalasnya dengan tagar #AniesPembohong.
Menariknya, fenomena ‘pembohong’ yang dikaitkan dengan Anies ini justru menarik pembicaraan pembohong yang disangkutpautkan dengan Jokowi. Hal ini tercermin dari tren seperti yang terlihat di bawah ini.
Lalu, apa fokus pembicaraan warganet di Twitter? Dari hasil pemetaan wordcloud percakapan di Twitter sebagaimana terlihat di bawah ini, pembohong ternyata tidak jadi fokus pembicaraan. Fokus pembicaraan justru ada pada Giring dan Universitas Paramadina tempat Giring kuliah namun DO.
Isu ini dilontarkan untuk mengkonter opini Giring terkait dengan pejabat pembohong. Hal ini yang disayangkan oleh sebagian warganet, karena sudah bersifat ad hominem yang menyerang pribadi Giring bukan mendebat pernyataan Giring. Menanggapi hal tersebut warganet yang lain menuntut PSI untuk membuktikan tudingan bahwa Anies pembohong (https://liputan.co.id/2021/12/psi-diminta-tunjukin-bukti-soal-tudingan-anies-pembohong/)
Untuk melihat tingkat ‘perseteruan’ antara pendukung Giring dan pendukung Anies, berikut ini ditampilkan peta SNA (Social Network Analysis) nya.
Dari peta SNA di atas terlihat jelas ‘perseteruan’ kedua kubu baik pendukung Giring maupun pendukung Anies. Hal ini tercermin dari berbaur nya kedua cluster tanpa jarak yang jelas. Cluster Giring terlihat lebih padat karena banyaknya pendukung Anies yang ‘menyeberang’ ke cluster Giring dalam rangka ‘meredam’ isu pemimpin pembohong yang dilontarkan oleh Giring.
Disisi lain, pendukung Giring mencoba menggiring opini bahwa Anies adalah pembohong. Manakah dari kedua cluster ini yang akan memenangkan ‘perseteruan’? Mungkin waktulah yang akan berbicara. Apakah Anies akan jadi Presiden di tahun 2024 seperti yang dikhawatirkan Giring? Ataukah PSI yang justru ingin cari panggung dengan mengusung isu ini? Mari kita amati Bersama-sama.
Ir. Munawar, PhD
(Praktisi IT, Tinggal di Depok)