WARTAPILIHAN.COM, Jakarta. Seorang doktor dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Zilhadia, mengembangkan kulit kambing Etawa sebagai alternatif bahan utama gelatin yang biasanya dibuat dari kulit babi. Menurutnya, kambing Etawa dapat menjadi sumber gelatin yang baik karena selain halal, mudah didapat, harga relatif murah, dan memiliki sifat gelatin yang baik untuk dijadikan cangkang kapsul keras dan lunak dalam industri farmasi.
Ketika Warta Pilihan menanyakan kepadanya tentang apakah penelitian tersebut telah diadopsi oleh industri farmasi, ia menjawab “Belum ada industri farmasi yang mengadopsi (penelitian ini),” tutur Zilhadia.
Padahal, penelitian ini penting mengingat ketika tahun 2007, produksi gelatin dunia didominasi gelatin dari kulit babi, yaitu sebesar 46 persen. Sisanya sebanyak 29,4 persen dari kulit sapi, 23,1 persen dari campuran tulang babi dan sapi, dan 1,5 persen dari tulang ikan, kerang, dan lain-lain. “Sampai sekarang masih (didominasi) menggunakan babi,” paparnya prihatin.
Disertasi tahun 2016 itu berjudul “Ekstraksi Gelatin dari Kulit Kambing Peranakan Etawa Menggunakan Metode Hidrolisis Asam dan Penggunaannya pada Pembuatan Cangkang Kapsul Keras” menjadi penemuan yang membanggakan, mengingat populasi orang Islam di Indonesia sangat mendominasi.
Dosen pengajar Farmasi di UIN Syarif Hidayatullah ini berharap, ada industri farmasi yang dapat mengadopsi hasil penelitiannya, “Semoga ada industri farmasi yang bisa menerapkannya,” pungkas Zilhadia.
Reporter: Eveline Ramadhini