Farid Ahmad Okbah: Musuh Islam Tidak Pernah Menyerah

by

Ustadz Farid Ahmad Okbah membagi jenis kedzaliman dalam tiga bagian.

Wartapilihan.com, Jakarta –Pakar dan Peneliti aliran sesat Syiah, Ustadz Farid Ahmad Okbah, Lc, MA mengatakan, masalah yang terjadi pada umat Islam  tidak pernah berhenti. Baik itu masalah yang menyangkut pribadi, kelompok maupun skala yang lebih besar.

“Hal yang baru saja terjadi ialah kasus pembakaran yang dialami oleh saudara kita, Zoya rahimahullah dan ini dilakukan oleh kelompok musuh-musuh Islam. Rusia yang membunuh umat Islam hampir 1 juta orang di Afghanistan, tidak berhenti di situ, mereka juga mengirim bom ke Syria, ribuan orang terbakar dengan cara seperti itu,” kata Farid Okbah di Masjid Islamic Center, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (13/8).

Selain itu, lanjut Farid, mereka (musuh-musuh Islam) juga melakukan pembakaran terhadap umat Islam di Rohingya, penyerangan Israel terhadap Palestina dan negara timur tengah lainnya.

“Umat Islam jangan sampai lalai. Islam agama ketertundukan, artinya adalah perdamaian. Makanya umat Islam tidak pernah mengganggu umat lain. Justru umat Islam yang diganggu oleh mereka,” ungkapnya.

Kendati demikian, saran Farid, umat Islam tidak boleh tinggal diam karena Allah memberikan agama yang terbaik yaitu Dinul Islam dengan diturunkannya syariat jihad. Dalam Islam ada 3 kategori muslim. Muslim yang zalim terhadap diri sendiri (berzina), zalim terhadap Muslim lainnya (membunuh orang) dan zalim terhadap Allah (musyrik).

“Dalam hukum Islam, ada tiga kategori yang dibolehkan untuk membunuh. Pertama yaitu qisas (membalas perbuatan serupa). Kedua, orang yang sudah berkeluarga tetapi berzina, ini hukumnya diputuskan di dalam Pengadilan, dan ketiga, orang Islam yang murtad. Setelah tiga hari dia tidak bertobat, maka wajib di bunuh,” jelasnya.

Oleh karena itu, terang Farid Okbah, semua ada hukumnya, ketentuan dan aturannya yang diatur dalam syariat. Tidak boleh bertindak anarkisme, tetapi harus diserahkan kepada pihak berwajib. Sebab, hakikat hukum adalah untuk menjerakan.

“Di Indonesia ada 168 tempat prostitusi yang resmi. Belum lagi yang tidak resmi. Tidak boleh tempat itu ada di Bekasi, kita harus menjauhkan umat ini dari kemungkaran, karena kemungkaran ujungnya adalah kehancuran. Sebab itu adalah sebuah kedzaliman,” tegas Farid Okbah.

Terakhir, simpul Farid, tugas para da’i, ulama dan seluruh umat Islam yang melabiri dirinya sebagai Muslim, memiliki tugas menyeru kumat kepada jalan Allah dan menjadi Uswatun Hasanah (contoh yang baik).

“Kita jaga Bekasi ini sebagai kota yang damai, kita jadikan Bekasi sebagai kota percontohan di Indonesia. Islam adalah agama yang mulia dan rahmat bagi seluruh alam. Mari kembalikan Bekasi sebagai kota yang diterangi, diberkahi dan di ridhai oleh Allah SWT,” tutupnya.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *