Ada informasi maraknya pembukaan lahan untuk real estate di sepanjang jalur yang akan dilalui proyek kereta cepat.
Wartapilihan.com, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menuturkan, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung terlihat memaksakan. Sebab, sudah banyak moda transportasi yang menghubungkan Jakarta-Bandung dengan waktu yang relatif singkat.
“Setahu saya belum ada progress, 1 mm (milimeter) pun belum jadi, memang bisa jadi masalah, moda transportasi Jakarta Bandung sudah agak banyak, kereta banyak yang sudah existing Cipularang, jalur puncak dan jalur-jalur lain,” kata Fadli Zon usai memimpin rapat paripurna (Rapur) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/7).
Fadli menilai, pembangunan kereta cepat tidak memiliki urgensi strategis. Daerah lain seperti trans Sumatera lebih membutuhkan kereta cepat termasuk akses Jakarta-Surabaya.
“Saya lebih melihat pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini lebih kepada motif pembangunan properti di tempat persinggahannya, saya kira itu ada semacam pengelabuan,” ungkap Fadli.
Menurutnya, motif pengelabuan kereta cepat yaitu ingin membangun properti di daerah-daerah yang wilayahnya sudah dikuasai oleh Lippo Group.
“Tentu saja ini tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat karena masyarakat membutuhkan kereta Jakarta-Bandung berapa lama sih,” tukas Fadli.
Terlebih, konon simpul Fadli, pemberhentiannya itu harus dikonfirmasi ada berapa titik. Ada yang mengatakan 4 titik dan 8 titik, sehingga jelas tidak efisien.
“Seharusnya pemerintah bisa menghentikan kereta cepat itu, karena sangat tidak jelas persiapannya dalam pembangunan proyek itu,” tandasnya.
[Ahmad Zuhdi]