Wartapilihan.com, Depok – Mantan Wakil Ketua KPK periode 2003-2007, Erry Riyana Hardjapamekas menjelaskan tingkat korupsi pada lembaga legislatif merupakan yang tertinggi, sedangkan Polri merupakan pelayan publik dengan suap tertinggi.
“Tingkat korupsi di lembaga legislatif masih dinilai tinggi, penilaian ini konsisten menempatkan legislatif sebagai lembaga paling korup, setidaknya selama tiga tahun terakhir,” ujar Erry di Gedung Auditorium Juwono Sudarsono (AJS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jum’at (31/3) pagi ini.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, mulai dari pemberlakuan regulasi pertama tahun 1957 melalui Peraturan Penguasa Militer Nomor PRT/PM/06/1957 hingga saat ini dilakukan pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2000, serta pembentukan UU 30/2002 tentang KPK.
Dalam UU tersebut, tindak pidana korupsi didefinisikan sebagai “serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan perundang-perundangan yang berlaku.”
Pendiri Masyarakat Transparasi Indonesia ini menjelaskan tata kelola atau Governansi merupakan salah satu langkah wajib dalam pemberantasan korupsi, yaitu upaya perbaikan sistem sebagai upaya pencegahan korupsi yang tumbuh secara dinamis dan luwes mengikuti pertumbuhan masyarakat.
“Agar birokrasi pemerintahan maupun korporasi berhasil menekan peluang korupsi itu, diperlukan inovasi dan kreativitas,” ujar Erry.
“Sehubungan dengan itu pun (perlu) banyak upaya mendorong dan mengapresiasikan kreativitas pemerintah dan perusahaan baik di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya menambahkan.
Erry menekankan agar civitas akademika Fakultas Administrasi UI dapat berperan besar dalam mengenali dan memetakan masalah, serta menjadi pembangun creative problem solving skills bagi masalah korupsi dengan semangat tridharma perguruan tinggi.
Acara Orasi Ilmiah dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-2 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia ini dihadiri ratusan peserta dengan tema acara “Tantangan Governansi dalam Menyelesaikan Masalah Korupsi di Sektor Publik dan Sektor Swasta”.
“Semoga Fakultas Administrasi bisa berkontribusi dalam pengembangan keilmuan untuk ilmu administrasi di Indonesia, tentu sangat berharap bisa juga berkontribusi dalam level yang lebih luas, misalnya di Asia dan dunia. Selain itu, kami juga berharap bisa bermanfaat untuk pemerintah dan masyarakat luas,” ujar Inayati selaku Ketua Pelaksana Acara. I
Reporter: Eveline Ramadhini