Dahnil Anzar : Banyak Praktik Mafia Peradilan di Indonesia

by
Diskusi Meluruskan Kembali Peradilan di Indonesia di Gedung PP Muhammadiyah hari ini (30/3). Foto : Eveline

Wartapilihan.com, Jakarta –  Pemuda Muhammadiyah menggelar kembali diskusi berseri ke-14 dengan tajuk “Meluruskan Kembali Peradilan di Indonesia” yang digelar pada Kamis siang ini di Auditorium Kyai Ahmad Dahlan, Menteng Jakarta (30/3).

Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah mengungkapkan praktik lembaga peradilan di Indonesia rentan dimonopoli, sehingga memiliki potensi pelanggaran yang luar biasa.

“Berpotensi abuse yg luar biasa. Apalagi punya watak anti koreksi dari pihak lain, itu berbahaya sekali,” papar Dahnil di Gedung Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta.

“Anda bayangkan sebagian besar hakim bisa sangat tergantung dengan sekretaris jenderal Mahkamah Agung. Saya pikir banyak fakta bahwasanya praktik pelanggaran peradilan luar biasa dikendalikan oleh mafia peradilan ini,” lanjut Dahnil menegaskan.

Senada dengan Dahnil, Todung Mulya Lubis sebagai pakar hukum juga menekankan kebobrokan yang terjadi dalam lembaga peradilan ini sangat berbahaya karena banyaknya praktik mafia peradilan ini tidak diiringi dengan penindaklajutan yang adil dan sesuai hukum yang berlaku.

“Praktik mafia di Indonesia, banyak laporan masuk badan pengawas di MA, tapi berapa banyak yang ditindaklanjuti, berapa banyak yang kena sanksi. Kalau dilihat disini sangat sedikit ya,” ujar Todung.

“Paling tidak hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali hakim yang brengsek, yang tidak menunjukkan kemampuannya sebagai hakim. Ini disebut sebagai pasar gelap keadilan, Black market of Justice,” lanjutnya memaparkan dengan gamblang.

Menurut Todung, kepercayaan publik sudah menurun dengan sangat drastis sehingga menimbulkan stigma terhadap profesi hakim. Padahal, kepercayaan publik ialah elemen paling penting untuk mengembalikan kredibilitas dari lembaga peradilan ini.

“Mungkin beberapa hakim ada yang baik, tapi secara umum saya mengatakan bahwa public trust itu tidak membaik seperti yang kita inginkan. Padahal hal itulah yang penting untuk mengembalikan marwah dari lembaga keadilan. Ini seperti lingkaran setan yang tidak berhenti,” ujarnya menambahkan.

Acara ini digelar oleh Komunitas Madrasah Anti Korupsi (MAK) yang diinisiasi Pemuda Muhammadiyah dengan tagar #LuruskanPeradilanIndonesia dalam rangka membenahi lembaga peradilan agar lebih transparan dan akuntabel. |
Reporter: Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *