Wartapilihan.com, Depok – Pada perkembangan diskursus masa kini penting untuk menemukan satu titik, salah satunya pertemuan antara ilmu ekonomi dengan ilmu sosiologi. Ricardi S Adnan, ahli sosiologi ekonomi, menjelaskan, peristiwa yang berkaitan dengan ekonomi dapat berdampak secara sosial. “Contohnya, seperti kasus inflasi besar-besaran pada masa Soeharto, berdampak besar terhadap masyarakat,” ujar Ricardi.
“Jaman dahulu, orang menggunakan emas tidak hanya sebagai fungsi ekonomi, tapi juga untuk menunjukkan simbol status,” papar Ricardi, di Miriam Budiardjo Research Center (MBRC), FISIP Universitas Indonesia, kemarin (26/4).
Banu Muhammad Haidlir sebagai ahli ekonomi syariah mengamini pernyataan tersebut dengan menitikberatkan pada pertemuan titik antara satu ilmu dan ilmu lainnya yang membentuk konvergensi. Hal ini dilihatnya sebagai sesuatu yang penting, pasalnya satu cabang ilmu dapat melengkapi cabang ilmu lainnya. “Ilmu bersinergi dengan ilmu lainnya. Pendekatan sosiologi, kultural, bahkan hukum,” papar Banu.
Ia juga menerangkan, bahwa semakin modern jaman, orang semakin melihat agama. Pasalnya, saat ini orang cenderung melakukan filantropi (amal sukarela) tanpa melihat keuntungan secara ekonomis.
“Makin kesini orang melihat agama, terlihat tidak rasional tapi dilakukan. Contohnya seperti Oprah Winfrey, dan artis lainnya.”
“Mereka melakukan filantropis, hal tersebut merupakan perilaku ekonomi yang menarik. Mereka tidak dapat utility dan profit, lho,” lanjut Banu.
Ia menjelaskan, berbagi secara ekonomis merupakan hal yang penting untuk menggerakkan revolusi industri. Ia mencontohkan tentang aplikasi Uber sebagai aplikasi transportasi.
“Berbagilah yang ikhlas, sharing ekonomi. Seperti penemu Uber, ia membuat aplikasi gak perlu bikin mobil, gak perlu. Karena sharing, bergerak terus revolusi industri. Itu semua fenomena sosial,” tukas Banu.
Acara bedah buku ini diselenggarakan oleh Miriam Budiardjo Research Center dengan buku berjudul Ekonomi dalam Perspektif Ilmu Sosial: Spesialisasi dan Konvergensi Ilmu yang ditulis oleh Ricardi S Adnan dan Banu Muhammad Haidlir, diskon 30 persen dengan harga Rp. 45.000 saja. |
Reporter: Eveline Ramadhini
