Wartapilihan.com, Amerika – Amerika Serikat percaya bahwa pemerintah Suriah menggunakan gas saraf sarin dalam serangan mematikan pada hari Selasa (4/4) di Provinsi Idlib. Berikut adalah fakta-fakta kunci tentang sarin yang juga digunakan oleh Nazi Jerman sebagaimana dilansir AFP.
Awalnya, sarin digunakan sebagai pestisida. Sarin juga digunakan oleh rezim diktator Irak, Saddam Hussein, kepada ribuan suku Kurdi di utara kota Halabja pada tahun 1988.
Saat terhirup atau diserap melalui kulit, gas itu bekerja dengan melumpuhkan pusat pernapasan dari sistem saraf pusat dan melumpuhkan otot-otot di sekitar paru-paru.
Kombinasi tersebut menyebabkan kematian karena sesak napas. Selain itu, sarin juga dapat mencemari makanan atau air pasokan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Kejadian yang terjadi di Khan Sheikhun menunjukkan bahwa korban menderita kejang-kejang, masalah pernapasan, dan mulut berbusa. Hal itu tentu telah mengejutkan dunia. Analisis awal pada korban yang dibawa ke Turki untuk perawatan menunjukkan bahwa mereka terkena sarin.
CDC mengatakan bahwa gejala-gejala pemaparan kepada tahap awal adalah mual dan sakit kepala, penglihatan kabur, keluar air liur, terjadi kejang otot, adanya gangguan pernapasan, dan kehilangan kesadaran.
“Sarin 26 kali lebih mematikan daripada gas sianida. Hanya tetesan kecil saja akan membunuh manusia,” menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penghirupan dosis tinggi—sekitar 200 miligram sarin—dapat menyebabkan kematian “dalam beberapa menit” dengan tidak adanya gejala, menurut Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
Paparan melalui kulit membutuhkan waktu lebih lama untuk membunuh dan gejala awal mungkin tidak terjadi selama setengah jam. Bahkan ketika itu tidak membunuh, efek sarin dapat menyebabkan kerusakan permanen, yaitu merusak paru-paru korban, mata, dan sistem saraf pusat.
Sarin yang ada di udara bisa ada di daerah selama enam jam, tergantung pada kondisi cuaca.
Serangan sarin paling terkenal terjadi di kota Kurdi Halabja Maret 1988. Sebanyak 5.000 orang tewas dan 65.000 terluka saat militer Irak menyerang menggunakan kombinasi bahan kimia yang termasuk sarin, gas mustard, dan mungkin VX, kimia yang 10 kali lebih kuat daripada sarin.
Hal tersebut dikatakan sebagai serangan gas terburuk yang pernah menargetkan warga sipil.
Sebuah sekte juga menggunakan zat tidak berbau itu yang melumpuhkan dalam dua serangan di Jepang pada 1990-an.
Kultus Aum Supreme Truth melepaskan sarin di kereta bawah tanah Tokyo pada Maret 1995 yang menewaskan 13 orang dan melukai 6.000 lainnya. Sekte itu juga menggunakan gas saraf dalam serangan tahun sebelumnya di kota Jepang Matsumoto yang menewaskan tujuh orang.
Nama sarin berasal dari ahli kimia yang ditemukan secara kebetulan: Schrader, Ambros, Ruediger et Van der Linde. Para ilmuwan telah mencoba untuk membuat pestisida kuat, namun rumus itu kemudian diambil oleh militer Nazi untuk dijadikan sebagai senjata kimia. |
Reporter: Moedja Adzim