Bachtiar Nasir: Pemerintah dan Media Harus Lantang

by
Sumber: indoqapcodotorg

Indonesia memiliki dua tanggung jawab terhadap serangan Israel atas Palestina yaitu tanggung jawab konstitusi dan kemanusiaan.

Wartapilihan.com, Jakarta — Ketua GNPF MUI Ustadz Bachtiar Nasir menyerukan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri tidak hanya menunggu keputusan dari PBB dan OKI atas agresi yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina beberapa hari lalu.

“Kepada media-media jurnalis yang pro kemanusiaan ini kesempatan untuk bersuara lebih lantang. Jadi jangan cuma menunggu hasilnya tetapi Indonesia dengan mayoritas muslim terbesar ke depan harus memiliki pengaruh signifikan baik secara relief maupun diplomatis,” kata Bachtiar Nasir usai mengikuti halal bi halal bersama tokoh dan ormas Islam di Komplek Perumahan Anggota DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (25/7).

Secara sosio-historis, lanjut UBN, Indonesia berhutang Budi kepada Palestina saar Amin Al-Hussaini mendesak Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Begitu juga ketika konferensi Asia-Afrika tahun 1955, yang idealnya menyetujui pembebasan tentang Palestina dan masjid Al-Aqsha.

“Negara-negara Arab yang kini terpecah, ini tugas kita untuk menyatukan mereka agar lebih berpihak kepada masjid Al-Aqsha dan Palestina,” tandasnya.

Senada dengannya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyarankan pemerintah tidak hanya mengutuk keras, mengecam dan lain sebagainya. Tetapi bagaimana Pemerintah Indonesia dapat pro aktif mendesak PBB mengeluarkan resolusi dan mencegah peristiwa yang memakan banyak korban jiwa tersebut.

“Tentu, sebagai negara sahabat dengan Palestina, saya kira pemerintah bisa memberikan support lebih strategis,” ujar Sohibul Iman.

Sebab, kata Sohibul, ruang untuk diplomasi masih luas dan menunjukkan bahwa negara Indonesia sesuai dengan pembukaan undang-undang 1945 yaitu cinta perdamaian, menghormati kemerdekaan dan harus dibuktikan.

“Yang lebih penting lagi, dulu Pak Jokowi berjanji waktu Pilpres akan betul-betul memperjuangkan negara Palestina,” pungkasnya.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *