Wartapilihan.com, Amman – Kepala aliansi baru dari faksi-faksi Islam Suriah telah berjanji untuk meningkatkan serangan terhadap tentara Suriah yang didukung oleh Iran dengan tujuan menjatuhkan Presiden Bashar al-Assad.
Hashem al-Sheikh, pemimpin Hai’ah Tahrir al-Sham yang dibentuk bulan lalu, juga mengatakan dalam pidato video pertama bahwa aliansi yang baru ini berusaha untuk “membebaskan” semua wilayah Suriah.
“Kami menjamin bahwa kami akan memulai proyek kami dengan mengaktifkan kembali aksi militer melawan rezim kriminal dan kami akan menyerang barak dan posisi lainnya dan mengobarkan pertempuran baru untuk pembebasan,” katanya, seperti dikutip Reuters (9/2).
Hai’ah Tahrir al-Sham, atau Badan untuk Pembebasan Syam, diciptakan dari penggabungan Jabhah Fath al-Syam—sebelumnya al Qaeda Front Nusra —dengan beberapa kelompok lainnya.
Aliansi pejuang telah meminta ribuan pejuang yang telah membelot dalam beberapa pekan terakhir dari kelompok pejuang yang lebih moderat, Tentara Pembebasan Suriah (FSA), untuk mengutuk pemimpin mereka yang terlibat dalam proses perdamaian dengan pemerintah Assad.
Sebelum aliansi terbentuk, pertempuran sengit meletus di barat laut Suriah antara Fath al Syam dan kelompok pejuang yang lebih moderat. Hal tersebut membahayakan karena dapat melemahkan oposisi terhadap Assad.
Aliansi Pejuang mengatakan, mereka terpaksa untuk bertindak preventif untuk “menggagalkan konspirasi”. Mereka menilai pejuang moderat menghadiri pembicaraan damai di Kazakhstan untuk bersekongkol melawan mereka.
Sheikh mengatakan, aliansi baru akan membentuk “satu kesatuan” untuk menjadi ujung tombak pekerjaan militer dan politik dari kekuatan-kekuatan anti-Assad. Ia juga mengatakan upaya perdamaian internasional bertujuan untuk “membatalkan revolusi” dan malah memberikan imbalan kepada Assad atas “kejahatan” terhadap rakyat Suriah.
“Kami berusaha untuk menyatukan (pejuang) Suriah dalam satu kesatuan di bawah kepemimpinan terpadu untuk menurunkan rezim kriminal,” tambahnya.
Namun, banyak kelompok pejuang yang lebih kecil takut bahwa pengaruh kelompok afiliasi baru yang tumbuh bisa menimbulkan ancaman bagi keberadaan mereka.
Kebanyakan dari keompok kecil ini telah berubah untuk melindungi diri dengan bergabung dengan kelompok Islam Ahrar al Syam.
Meningkatnya ketegangan di beberapa daerah yang dikuasai pejuang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir di pertempuran antara kelompok-kelompok Islam yang berafiliasi dengan aliansi baru dan beberapa kelompok FSA.
Kelompok FSA, bersama kelompok jihad termasuk yang beroperasi di bawah payung aliansi baru, masih mengobarkan pertempuran melawan tentara Suriah meskipun ada perbedaan ideologi. | Sumber: Reuters
Reporter: Moedja Adzim