Pemerintah harus menjelaskan kepada masyarakat latar belakang dan desain di perempatan Jalan Sudirman, Solo, Jawa Tengah yang mirip dengan lambang salib.
Wartapilihan.com, Solo –– Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono mengatakan pihaknya akan menyampaikan surat terbuka kepada Walikota Solo terkait polemik renovasi jalan Sudirman Solo.
Di jalan tersebut terdapat tugu Pemandengan, tugu sejarah digunakan Raja Keraton Surakarta sebagai wahana untuk memfokuskan pikiran dan segala sesuatu sebelum mengambil keputusan. Tugu Pemandengan ke selatan lurus tepat Sitihinggil keraton Surakarta. Tempat ini juga menjadi titik nol kilometer kota solo, tujuannya untuk meningkatkan pariwisata.
“Nama jalan tersebut adalah jalan Jenderal Sudirman, tokoh Muhammadiyah, ahli perang gerilya dan pahlawan nasional,” ujar Endro melalui keterangannya yang diterima Warta Pilihan, Kamis (17/1).
Namun munculnya mozaik mirip Salib di jalan tersebut membuat sejumlah warga mengeluhkan perubahan aspal menjadi paving, jalan terasa nggronjal, kurang nyaman. Beberapa Komunitas Muslim di Solo Raya pun mulai mempertanyakan kemiripan mozaik Salib di Tugu Pemandengan
“Untuk itu kami berharap jalan jenderal Sudirman, nama seorang tokoh Muslim, tokoh perang gerilya tidak di nodai dengan mozaik yang mirip Salib,” pinta dia.
Terkait renovasi dan kreasi yang mengarah pada peningkatan pariwisata tidaklah harus berpolemik dan menciptakan isu sara yang akan berdampak pada kondusivitas dan kenyamanan kota Solo.
Karena itu, LUIS meminta kepada Walikota Solo untuk bisa menyerap aspirasi warga, khususnya keluhan kenyamanan bertransportasi dan tetap menjaga perasaan umat beragama lainnya.
“Dan Walikota Solo wajib mengevaluasi dan mengganti mozaik mirip salib dengan motif lainnya yang sebisa mungkin tidak menimbulkan keresahan warga,” tandasnya.
Adi Prawira