Akan Ada Intifadah Baru Jika Ada Tahanan Palestina yang Tewas

by
Marwan Barghouti. Foto: AFP

Wartapilihan.com, Palestina – Otoritas Palestina telah mengkritik penolakan Israel untuk berbicara dengan lebih dari 1.000 tahanan Palestina yang melakukan mogok makan terhadap kondisi di penjara-penjara Israel.

Issa Qaraqe, kepala urusan tahanan untuk Otoritas Palestina, memperingatkan adanya “intifadah baru” jika ada yang meninggal dunia.

Pemogokan tersebut dipimpin oleh Marwan Barghouti, seorang pemimpin Palestina yang dipenjara seumur hidup oleh Israel.

Sebelumnya, Israel mengatakan bahwa “tidak ada alasan” untuk bernegosiasi.

Barghouti telah disebut-sebut sebagai calon penerus masa depan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas.

Ia ditempatkan di sel isolasi karena menyerukan pemogokan tersebut.

Qaraqe mengatakan bahwa 1.500 narapidana telah bergabung dalam aksi mogok makan. Pejabat Israel belum mengonfirmasi jumlah tersebut. Perkiraan terakhir yang dilakukan oleh petugas penjara negara itu adalah sebanyak 1.187 tahanan terlibat dalam aksi mogok makan.

Ada kekhawatiran bahwa aksi mogok makan bisa memicu ketegangan di wilayah Palestina.

Qaraqe memperingatkan bahwa jika ada narapidana yang meninggal dunia, “itu bisa mengarah pada intifadah baru”.

“Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, akan ada lebih banyak tahanan yang bergabung dalam pemogokan tersebut,” katanya.

“Kami telah meminta masyarakat internasional dan PBB segera turun tangan.”

Menurut Kelompok Tahanan Palestina, ada sekitar 7.000 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel pada akhir tahun lalu. Demikian dilaporkan BBC. I

Reporter: Moedja Adzim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *