Hari ini keputusan Perppu Ormas mencapai titik pamungkas.
Wartapilihan.com, –Jakarta – Wakil Ketua DPR Fadli Zon dijadwalkan menjadi pimpinan sidang paripurna penetapan keputusan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat (Perppu Ormas). Fadli menjelaskan, pengambilan keputusan pada sidang paripurna sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
“Saya kira pasti melalui mekanisme. Pertama, musyawarah dulu. Kita coba musyawarah atau langsung penyikapan kita lihat dinamikanya. Kalau musyawarah tercapai kan bagus, kalau tidak tercapai ya pemugutan suara,” ujar Fadli kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/10).
Namun, Wakil Ketua DPR itu tidak ingin memberi tanggapan terlalu jauh terkait kemungkinan fraksinya (Partai Gerindra) melakukan walk out (WO) atas sikapnya terhadap Perppu Ormas yang dinilai cacat secara substansi dan prosedural.
“Itu nanti tanya fraksi. Tapi ini kan prinsipnya hak berserikat dan berkumpul yang dijamin Undang Undang Dasar (1945), tidak boleh hak ini tidak di reduksi. Apalagi persoalan pembubarannya tidak melalui suatu proses peradilan, tapi karena subjektifisme pemerintah,” kata dia.
Sementara itu, di luar Gedung DPR RI, puluhan ribu Umat Islam mulai memadati jalanan depan DPR sejak pagi tadi. Massa aksi menuntut DPR menolak Perppu Ormas karena bertentangan dengan semangat reformasi dan menunjukkan sikap pemerintah yang represif dan otoriter.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menghimbau massa aksi untuk menyampaikan aspirasinya dengan tertib dan mematuhi SOP yang ada.
“Kita tunggu saja sampai jam berapa paripurnanya. Pokoknya semua kegiatan penyampaian pendapat sampai jam 18.00. Tidak boleh lebih dari itu,” kata Argo di area Gedung DPR/MPR RI.
Selain itu, jelas Argo, pengamanan juga dilakukan oleh TNI dan pemerintah daerah. Pihaknya mengedepankan Polwan dan Kowad yang berhijab untuk pengamanan unjuk rasa.
“Kemudian juga ada anggota yang bersorban dan berpeci sekitar 299 orang. Yang nanti akan melantunkan lagu-lagu agar suasana nyaman. Artinya hati tidak panas di dalam unjuk rasa,” terangnya.
Mengantisipasi kemacetan yang panjang, Polda Metro Jaya, kata Argo, telah mempersiapkan rekayasa arus lalu lintas dan pengamanan di sejumlah titik objek vital sekitar kawasan DPR/MPR.
“Anggota kita ada puluhan ribu untuk mengamankan jalannya aksi. Untuk lalin (lalu lintas) nanti kita kondisikan. Apakah buka tutup atau tidak, nanti kita atur,” tuturnya.
Ahmad Zuhdi