Ia turut mengajak masyarakat berkontribusi secara all out dan penanganan yang komprehensif.
Wartapilihan.com, Jakarta — Pemerintah pusat belum menetapkan gempa di Lombok sebagai bencana nasional. Terkait musibah tersebut, Presiden Jokowi sedang menyiapkan inpres terkait penanganan bencana. Istana menjelaskan pemerintah belum menetapkan musibah di Lombok sebagai bencana nasional.
“Karena, begitu dinyatakan bencana nasional, seluruh Pulau Lombok akan tertutup untuk wisatawan dan itu kerugiannya lebih banyak,” ujar Seskab Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Menanggapi hal itu, bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno optimis pemerintah pusat akan menetapkan bencana nasional untuk masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Saya percaya pemerintah akan menetapkan keputusan terbaik untuk bangsa Indonesia, wa bil khusus rakyat Lombok yang terdampak,” ujar Sandiaga di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/8).
Sandi menjelaskan, bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok merupakan peringatan dari Allah Swt agar masyarakat khususnya umat Islam semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya.
“Yang kita perlukan sekarang adalah taubat nasional, kita perlukan doa dan momentum Iedul Qurban besok guna merasakan hal yang dialami saudara kita di Lombok,” ungkap Sandiaga.
Terlepas dari status bencana nasional yang menjadi polemik pemerintah karena menghitung kerugian dari sektor pariwisata, Sandiaga mengajak masyarakat berkontribusi secara all out dan penanganan yang komprehensif.
“Untuk hal-hal politis saya rasa harus dipisahkan. Karena yang terpenting, saudara di NTB harua mendapat uluran tangan dari kita semua,” ujar dia.
Sandi menceritakan, pihaknya sempat mengalami kendala komunikasi ketika hendak menyampaikan bantuan di Lombok Timur. Masyarakat disana lebih memerlukan bantuan pangan dibandingkan selimut dan pakaian layak pakai.
“Saya merasa koordinasi ini perlu ditingkatkan. Semua elemen harus bersatu untuk membantu dan mendoakan agar Allah mengangkat derajat mereka,” ucapnya.
“Ini merupakan ujian buat kita semua, terutama untuk saudara kita yang terdampak musibah. Mari kita doakan mereka, bertobat secara nasional dan semoga Lombok kembali normal keadaannya,” pungkas Sandiaga.
Senada dengannya, tidak ditetapkannya gempa bumi NTB yang telah memakan korban lebih dari 476 jiwa, 498.799 warga mengungsi, dan kerusakan yang parah sebagai bencana nasional memunculkan pertanyaan berbagai pihak, salah satunya dari Forum Zakat (FOZ).
FOZ mempertanyakan sikap lamban pemerintah yang tak kunjung menetapkan gempa bumi NTB sebagai bencana nasional.
“Kami sangat menyayangkan sikap pemerintah pusat yang belum juga menaikkan status gempa Lombok menjadi bencana nasional,” ujar Ketua Umum FOZ Bambang Suherman.
Menurut Bambang, dengan dampak kerusakan yang signifikan di tiga kabupaten dan masih berlanjutnya gempa susulan hingga Minggu (19/8) malam dengan kekuatan mencapai 7 SR seharusnya pemerintah pusat segera turun tangan dan menetapkan gempa bumi NTB sebagai bencana nasional.
“Kami mendesak pemerintah pusat untuk segera menetapkan bencana ini sebagai bencana nasional,” lanjut Bambang.
FOZ sejak awal sangat intens merespon gempa bumi NTB. Di lapangan FOZ mengkoordinir 48 lembaga dengan 268 titik aksi respon di seluruh NTB. “Saat ini FOZ juga terus merespon gempa terbaru dan telah mempersiapkan program recovery hingga fase pemulihan,” ujar dia.
Ahmad Zuhdi