Rumah Tahfidzh Leadership Kubik Sukses Mulia hari ini, Selasa (29/8), mewisudakan angkatan ke-3 dari berbagai daerah di Griya Sukses Mulia di bilangan Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Wartapilihan.com, Jakarta -‘Dalam penjaringan calon huffadzh, tim Tahfidzh Leadership Sukses Mulia menjaring peserta didik melalui media online. Dengan persyaratan administratif yaitu pendidikan sarjana atau SMA, berusia 17-25 tahun dan pernah memimpin organisasi.
“Setelah mereka selesai proses administratif, para peserta akan menginap di Griya Sukses Mulia. Tujuan kami adalah menjaring peserta yang mandiri, baca Al-Qur’an dan memiliki pemahamam Islam sesuai Qur’an dan Sunnah,” kata pimpinan PT. Kubik Kreasi Sisilain Agus Susilo kepada Warta Pilihan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/8).
Adapun target peserta didik adalah 30 juz. Setiap peserta setelah shubuh diwajibkan menghafal 3 halaman dan pada siang sampai sore hari diwajibkan untuk mengejar mutqin (menghafal secara baik) dengan masa belajar selama 40 minggu (10 bulan).
“Yang paling penting adalah membiasakan menghafal, berbicara di depan umum dan memiliki karakter kepemimpinan. Angkatan sekarang ada 4 orang yang selesai 30 juz. Di awal dan akhir bulan nanti mereka akan murajaah,” papar dia.
Sedangkan leadership, kata Agus Susilo, lebih menitikberatkan pada pelatihan dan pembiasaan. Para santri akan berada di suatu kelompok dan membuat target harian. Tujuannya untuk membiasakan mereka mengatur orang.
“Jadi mereka sudah biasa. Misalkan menghadapi anak buahnya dengan tipikal berbeda, ada konflik, perbedaan pendapat dan lain sebagainya. Dengan begitu mereka punya eksperimen memimpin orang walaupun dengan sekup terkecil,” terang Agus.
Para santri dari berbagai daerah itu menyampaikan pandangan hidupyang dinamakan dengan Proposal Hidup. Dalam proposal tersusun mulai dari tujuan hidup, cita-cita, visi-misi, aksi, passion pribadi dan target jangka panjang.
“Rencana Allah lebih baik dari rencana umatnya, tetapi kami yakin Allah tidak membatasi umatnya untuk memiliki rencana yang baik. Visi saya memiliki kuliner dengan 220.000 karyawan di Indonesia, dengan 60% akan kami infakkan di jalan Allah,”
“Saya akan mencapai 15 Juz tahun ini insya Allah. Mudah-mudahan tahun ini juga saya memiliki 1 kuliner insya Allah,” imbuhnya. “Amiin,” sahut para hadirin orang tua atau wali santri.
Adapun implementasinya, dia menjelaskan, akan membaca buku-buku bisnis khususnya marketing, menjaring para pengusaha di Indonesia dan banyak berdoa kepada Allah serta istighfar.
“Tentu mimpi besar tersebut tidak bisa saya gapai sendiri. Saya akan bermitra dengan pengusaha muslim, motivator dan komunitas. Salah satunya komunitas tangan di atas (TDA),” ucapnya bersemangat.
Selain itu, Muhyiddin Syarif dari Lampung menyampaikan proposal hidup ingin menjadi arsitek yang mengislamkan 1.000 orang.
“Ya Allah masukkanlah ke dalam surga, karena saya sudah mengislamkan 1.000 orang dan hafal Al Qur’an. Mudah-mudahan hafalan saya mnjadi penerang orang tua saya di alam kubur kelak,” harapnya.
Dalam wisuda tersebut, turut hadir Pemerhati Dunia Islam Adian Husaini, Pimpinan Yayasan Kauny Center Bobby Herwibowo, Felix Siau dan puluhan wali santri.
Ahmad Zuhdi