Peluruhan Ideologi dan Etika Politik

by
foto:https://images.tempo.co

 

Politik Oligarki dalam Partai Golkar harus segera disudahi dengan kaderisasi dan promosi kader secara berkesinambungan.

Wartapilihan.com, Jakarta –Peniliti LIPI Siti Zuhro menuturkan, tidak ada pilihan lain bagi Partai Golkar untuk tidak segera mengambil langkah untuk meredakan terpaan angin yang dapat mengganggu agenda Pilkada serentak 2018 dan Pileg serta Pilpres 2019. Hal itu disampaikan Siti Zuhro dalam diskusi “Beringin Diterpa Angin” dalam sebuah diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11).

“Win-win solution tetap dibutuhkan Golkar agar kohesivitas dan stabilitasnya tetap terjaga. Etika politik harus dijalankan oleh setiap politisi untuk menata untuk menata diri di 2018 dan 2019 mendatang,” kata Siti Zuhro.

Menurutnya, persoalan partai sekarang adalah mereka tidak mampu memperlihatkan ideologi yang jelas dan kuat. Partai Golkar lebih menunjukan sikap pragmatisnya. Integritas dan fatsun politik tidak lagi menjadi standar marwah politik. Hal tersebut, kata Zuhro, sangat bertentangan dengan etika sebagai sumber utama sistem sosial.

“Saya melihat partai tidak dibangun sebagai asas negara, bahkan seorang Ketua Umum dijadikan segalanya. Akhirnya, partai tidak berkembang karena di dominasi oleh patron dan (kebijakan) top-down. Kita harapkan Golkar yang dihuni oleh para aktivis dan intelektual dapat menjadi panutan rakyat dan menjaga marwah partainya,” ungkap peneliti yang akrab disapa Wiwiek, itu.

Siti Zuhro menjelaskan, dengan ideologi yang lemah, ikatan partai dengan konstituen akan longgar. Tidak ada sense of belonging. Dalam keadaan seperti itu, terjadi kecendrungan munculnya ikatan transaksional antara partai dengan pemilih dalam bentuk money politics.

“Saya menilai ni merupakan sentralisasi kekuasaan. Rasa ketergantungan dibuat sangat dominan sehingga tidak memiliki sistem yang membangun kualitas partai. Kader seharusnya dijamin otonomnya dan diberikan kepercayaan agar kontestasinya lebih matang dan elegan,” saran dia.

Politik oligarki yang terjadi di Golkar seperti, kata Zuhro, harus disudahi. Hal tersebut bukan saja menjauhkan partai dari rakyat, tetapi hanya akan memperbesar ketimpangan sosial, menimbulkan friksi di internal partai dan ketidakstabilan politik.

“Golkar menurut saya berpengalaman dalam mengatasi krisis, tapi jangan tertubruk pada tiang yang sama. Berikan jawaban secara terukur, akurat dan pasti. Jangan sampai Golkar menjadi partai yang tidak profesional. Menurut saya, tidak ada partai politik yang kebal dalam menghadapi gradasi tajam,” pungkasnya.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *