Moderat dalam Islam

by
Foto: Istimewa

Diperlukan pengembangan sarana dan metode penyampaian Islam yang sesuai dengan waktu, tempat dan kondisi, namun tetap menjaga identitas dan prinsip-prinsip Islam. Konsep ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap berbagai persoalan masyarakat di era modern.

Wartapilihan.com, Mina — Hal tersebut diungkapkan Syaikh Abdul Aziz Abdullah Ali Syaikh, Mufti Kerajaan Arab Saudi. Ia mengatakan, Islam merupakan risalah yang membawa kabar gembira, kemudahan dan kasih sayang sekaligus melarang sikap berlebih-lebihan.

“Perbedaan tradisi dan lingkungan telah membawa pengaruh bahkan dalam ijtihad para ahli fikih,” tegasnya, beberapa waktu lalu, dalam Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia), konferensi internasional di Makkah bertajuk “Konsep Rahmat dan Keluwesan dalam Islam” yang diikuti oleh 500 cendekiawan Muslim dari 76 negara.

Acara yang bertempat di Hotel Rabithah di Mina itu dihadiri antara lain oleh Mufti Kerajaan Arab Saudi Syekh Abdul Aziz Abdullah Ali Syaikh, Sekretaris Jenderal Rabithah Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa, dan Rektor Universitas Al-Qur’an Sudan, Prof. Dr Ahmad Said Sulaiman.

“Konferensi mendorong upaya penyusunan materi pendidikan yang menjelaskan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan yang bersifat universal. Materi itu diharapkan dapat dimasukkan ke dalam kurikulum pengajaran di seluruh jurusan yang ada di universitas-universitas di negara-negara Islam dan Arab,” tukas dia.

Konferensi ini, ia menegaskan, juga mendorong studi dan penelitian secara lebih luas yang dapat makin mengokohkan prinsip kasih sayang (rahmat) dan keluwesan (si’ah) dalam Islam.

“Upaya ini dimaksudkan untuk menangkal segala bentuk pemikiran dekstruktif dan ekstrimis yang terus menyebarkan permusuhan dana kebencian di tengah masyarakat,” katanya.

Organisasi yang didirikan pada dekade 60-an ini juga mengajak partisipasi media massa untuk bersama-sama menguatkan prinsip kasih sayang dan keluwesan Islam dalam kehidupan sehari-hari melalui materi dan program yang tepat.

Ketua Dewan Ulama Senior Arab Saudi ini juga menjelaskan bahwa salah satu bentuk sikap kasih sayang Islam adalah keharusan untuk bermuamalah yang baik terhadap nonmuslim dimana mereka mendapatkan hak-hak dan kebebasan dalam melaksanakan ibadah dan ritual.

Sementara itu, Sekjen Rabithah Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa dalam sambutannya menekankan bahwa keluwesan dan kasih sayang merupakan prinsip agung dalam Islam yang dalam praktiknya berupaya direduksi oleh pihak-pihak tertentu karena dilatari oleh situasi ketidaktahuan atau sikap berlebih-lebihan.

Konferensi yang diselenggarakan usai pelaksanaan haji ini juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap upaya Kerajaan Arab Saudi, di bawah arahan Pelayan Dua Kota Suci (Khadimul Haramain) Raja Salman bin Abdul Aziz dan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman, yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi kedua kota suci (Al-Haramain) dan para jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia.

 

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *