(Jalan Usman Hasbi, Cilodong, Depok, www.attaqwa.id)
Oleh: Dr. Adian Husaini
“Kamu adalah umat terbaik yang diutus kepada umat manusia; kamu menjalankan amar ma’ruf nahi munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran: 110).
“Wahai anakku, dirikanlah shalat, dan laksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar, dan sabarlah menerima apa yang menimpamu…” (QS Luqman: 17).
“Taaddabū tsumma ta’allamū! Beradablah kalian, kemudian berilmulah kalian!”
(Umar bin Khathab r.a.)
“Aktivitas “amal ma’ruf dan nahi munkar” adalah kutub terbesar dalam urusan agama, dan merupakan sesuatu yang penting. Karena misi itulah, maka Allah mengutus para nabi. Jika aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar’ hilang, maka syiar kenabian hilang, agama rusak, kesesatan tersebar, kebodohan akan merajalela, satu negeri akan binasa. Begitu juga seluruh umat akan rusak.”
(Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin).
“The purpose for seeking knowledge in Islam is to inculcate goodness or justice in man as man and individual self. The aim of education in Islam is therefore to produce a good man… the fundamental element inherent in the Islamic concept of education is the inculcation of adab…”
(Prof. Dr. Syed Muhammad Naquib al-Attas, pakar pendidikan dan pemikiran Islam internasional).
”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.”
(Mohammad Natsir, pendiri Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Pahlawan Nasional).
Bagaimana perkembangan Pesantren at-Taqwa Depok saat ini?
Alhamdulillah, sejak didirikan tahun 2014, Pesantren at-Taqwa Depok terus berkembang pesat. Ini benar-benar karunia Allah SWT. Konsep pendidikan dan panduan akademik telah dapat kami selesaikan. Kami mendapatkan guru-guru yang sangat baik dan berjiwa pejuang. Pembangunan Pesantren terus berjalan tanpa henti. Dan juga para santri terus bertambah, dari 9 orang sampai kini lebih dari 80 orang. Hari ini, Ahad 3 Februari 2019, jumlah calon santri yang mendaftar untuk tahun ajaran 2019/2020, sudah hampir 50 orang. Perkiraannya, kami hanya mampu menerima maksimal 60 santri baru. Itu artinya, mulai tahun 2019, kami perkirakan ada sekitar 130 santri, dengan guru sekitar 30 orang. Sungguh ini anugerah Allah dan sekaligus amanah yang sangat berat.
Mengapa memilih bentuk Pesantren?
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang khas dan telah teruji kualitas dan perannya dalam sejarah umat Islam dan bangsa Indonesia. Jika saya cermati, sejak zaman Rasulullah saw, setidaknya ada enam ciri pokok ‘pondok pesantren’ yang sudah lazim berjalan: (a) adanya keteladanan pimpinan dan guru (b) adanya proses tafaqquh fid-din (c) ada penanaman adab dan akhlak mulia (d) ada penanaman jiwa dakwah (e) ada penanaman jiwa kemandirian (f) ada pemahaman tantangan pemikiran kontemporer.
Apa Saja Lembaga Pendidikan di Pesantren at-Taqwa Depok?
Pesantren at-Taqwa Depok kini menaungi TIGA jenjang lembaga pendidikan, yaitu: (a) Pesantren Shoul Lin al-Islami (Setingkat SMP), (b) Pesantren for the Study of Islamic Thought and Civilization (PRISTAC/Setingkat SMA), dan (c) Attaqwa College atau Pesantren Tinggi at-Taqwa (Setingkat S-1). Semuanya berbentuk non-formal.
Apa tujuan pendidikan di Pesantren at-Taqwa Depok?
Secara umum, pendidikan di Ponpes at-Taqwa Depok bertujuan untuk membentuk manusia yang beradab dan berilmu. Beradab jiwa dan raga. Yakni, manusia-manusia yang baik, yang berjiwa pejuang, dan bermanfaat secara optimal bagi sesama manusia. Tujuan ini sesuai dengan prinsip pendidikan Islam, UUD 1945 pasal 31 (c), UU Sisdiknas No 20/2003, dan UU Perguruan Tinggi No 12/2012, yang menekankan tujuan pendidikan untuk membentuk manusia beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Kami yakin, lembaga pendidikan pondok pesantren adalah yang paling tepat untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Apa target kompetensi utama yang ditetapkan?
Untuk tingkat SMP atau Shoul Lin al-Islami, standar kelulusan atau kompetensi utama lulusannya adalah tercapainya kedewasaan. Sebab, usia sekitar 14-15 tahun adalah usia dewasa. Jadi, pendidikan di tingkat ini harus menyiapkan anak-anak menjadi orang dewasa pada saat ia harus sudah dewasa. Ketika itu mereka sudah akil baligh dan sudah mukallaf. Artinya, mereka sudah terkena kewajiban agama. Jadi, mereka harus tahu mana iman dan kufur, mana halal dan haram, mana ibadah yang diwajibkan, dan juga tahu mana akhlak mulia dan akhlak tercela.
Untuk tingkat SMA atau PRISTAC, mereka disiapkan menuju kemandirian. Sebab, pada usia sekitar 17-18 tahun, mereka sudah harus siap terjun ke masyarakat; apakah mereka akan bekerja, berumah tangga, atau melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Karena tantangan terberat saat ini datang dari peradaban Barat, maka pada jenjang ini kita tekankan kemampuan berbahasa Inggris dan memahami tantangan pemikiran kontemporer. Kemampuan komunikasi, naik lisan maupun tulisan pun kita utamakan.
Pada jenjang Pendidikan Tinggi (At-Taqwa College), maka yang kita siapkan adalah kematangan dan keunggulan. Para mahasantri/mahasiswa dimatangkan penguasaannya terhadap pemikiran Islam dan tantangan modern, juga dimatangkan kemampuannya dalam hal komunikasi lisan dan tulisan (jurnalistik), serta penguasaan teknologi informasi.
Singkatnya, pada tiga jenjang pendidikan di Pesantren at-Taqwa Depok, tiga target utama kompetensi lulusannya adalah: KEDEWASAAN, KEMANDIRIAN, DAN KEUNGGULAN!
Apa sifat pendidikan di Pesantren at-Taqwa Depok?
Pendidikan di Pesantren at-Taqwa Depok bersifat non-formal, dengan tetap memberi kesempatan kepada para santri untuk mengambil ijazah pendidikan formal pada lembaga PKBM atau universitas formal. Bentuk non-formal ini dipilih berdasarkan pertimbangan untuk lebih mudah menjaga keikhlasan niat dalam mencari ilmu. Juga, untuk menerapkan prinsip fleksibilitas serta efektivitas jalannya pendidikan. Ditambah lagi, saat ini kita memasuki era DISRUPSI yang ditandai dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi informasi.
Apa kurikulum inti dan kekhususan pendidikan di Pesantren at-Taqwa Depok?
Kurikulum inti pendidikan di Pesantren at-Taqwa Depok berporos pada tiga hal: (a) adab (b) kitab (c) silat (bela diri). Kekhususan di pesantren at-Taqwa adalah penekanan pada adab/akhlak, kemampuan menulis, dan juga berdakwah secara lisan (public speaking), penguasaan ilmu bela diri (terutama bagi laki-laki), serta penguasaan terhadap sejarah dan pemikiran kontemporer.
Setiap jenjang pendidikan, memiliki target-target kompetensi yang disesuaikan dengan ketentuan keilmuan Islam dan adab yang harus dipenuhi serta keunggulan bidang tertentu yang sifatnya fardhu kifayah, agar para santri dapat mengembangkan dirinya dan menjadi orang yang bemanfaat di tengah masyarakat. Sebab, setiap orang diciptakan Allah SWT dengan potensi masing-masing yang wajib dikembangkan dan tidak boleh disia-disiakan.
Karena itu, keluarga besar Pesantren at-Taqwa, baik pimpinan, guru, santri, dan walisantri, harus memiliki persepsi yang sama tentang Tujuan utama pendidikan dalam Islam, yakni membentuk manusia yang baik, manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sebab, orang yang bertaqwa adalah yang paling tinggi derajatnya di hadapan Allah SWT.
Mengapa adab mesti didahulukan?
Penanaman adab (inculcation of adab) adalah intisari pendidikan. Kami berpegang pada konsep yang dirumuskan oleh Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas dan didukung oleh data-data sejarah pendidikan Islam. Bahwa, hilang adab (loss of adab) adalah akar krisis yang menimpa umat Islam. Saya juga membimbing beberapa disertasi doktor pendidikan Islam tentang adab di Universitas Ibn Khaldun Bogor. Mudir Pesantren at-Taqwa, Dr. Muhammad Ardiansyah, juga menulis disertasi doktornya tentang konsep pendidikan berbasis adab-nya, Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas. Karena itu, kami yakin, penanaman adab adalah kunci utama kebangkitan umat Islam. Pendidikan berbasis adab inilah yang kami yakini akan melahirkan satu generasi yang unggul, yang diawali dengan lahirnya satu lapis ulama yang sanggup menjadi pemimpin yang kompeten dan amanah.
Apa dasar al-Quran dan Sunnah sistem Pendidikan di Pesantren at-Taqwa?
Dasarnya ialah QS at-Tahrim: 6, yang mewajibkan menanamkan adab dan ilmu kepada seluruh anggota keluarga; QS Luqman: 17 dan QS Ali Imran :110, yang menekankan kewajiban melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar. Juga, hadits Nabi Muhammad saw, yang merintahkan setiap muslim untuk mencari ilmu (yakni Ilmu yang bemanfaat), serta hadits Nabi bahwa setiap anak lahir dalam keadaan fitrah, tetapi orangtuanya-lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Yahudi. Maka, orang tua/guru harus mendidik anak-anaknya dengan benar, sesuai dengan konsep pendidikan Islam yang mengacu kepada pola yang dirumuskan oleh Umar bin Khathab r.a., yaitu: “taaddabū tsumma ta’allamū!” (Beradablah kalian, kemudian berilmulah kalian).
Berapa lama masa pendidikan di Pesantren at-Taqwa Depok?
Masa pendidikan di Pesantren Shoul-Lin al-Islami ditempuh selama 6 (enam) semester; di PRISTAC selama enam semester, dan di Attaqwa College selama 8 semester. Lama tidaknya tergantung kepada kemampuan para santri untuk menyelesaikan target-target kompetensi yang harus dicapai. Jika berjalan lancar, ditargetkan, dalam waktu enam tahun, tiga jenjang pendidikan tersebut telah dapat diselesaikan.
Apa di Pesantren at-Taqwa Depok diajarkan ilmu-ilmu umum, seperti matematika, Ekonomi, Fisika, Kimia, Biologi, dan sebagainya?
Pesantren at-Taqwa Depok berusaha menerapkan konsep pendidikan sesuai dengan konsep ilmu dalam Islam. Yakni, bahwa ilmu itu wajib dicari dengan cara-cara beradab. Bahwa, dalam Islam, ilmu itu bertingkat-tingkat (ada maratibul ilmi); ada yang bersifat fardhu ain, fardhu kifayah, sunnah, mubah, dan ada juga yang haram.
Tanggung jawab orang tua/guru yang utama adalah menjadikan para santri menguasai ilmu-ilmu yang fardhu ain. Sebab ini hak dan kewajiban utama para santri. Setelah itu akan diberikan ilmu-ilmu fardhu kifayah – baik ilmu-ilmu agama (ulumuddin) atau ilmu-ilmu empiris dan rasional (seperti matematika, sains sosial, sains alam, dan lain-lain) – sesuai dengan kemampuan santri dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
Apakah Pesantren at-Taqwa Depok hanya menerima santri yang pintar saja?
Memang ada syarat-syarat utama untuk diterima di Pesantren At-Taqwa Depok, seperti lancar baca al-Quran, memiliki kapasitas intelektual yang memadai, juga fisik yang siap dilatih bela diri, dan kemauan belajar yang kuat. Pada prinsipnya, Pesantren at-Taqwa Depok menerapkan satu proses pendidikan yang bertujuan mencetak muslim-muslim pejuang, yang mampu menjalankan amar ma’ruf nahi munkar dengan baik. Dan setiap muslim wajib menjalankan kewajiban dakwah tersebut. Maka, ketika seleksi penerimaan, para calon santri akan dinilai oleh Dewan Guru, apakah kira-kira calon santri itu sanggup atau tidak untuk menyelesaikan target-target kompetensi pembelajaran yang telah ditentukan. Yang penting, tempatnya masih tersedia, dan santri siap menjalani proses pendidikan yang akan dijalankan.
Mengapa Pesantren at-Taqwa menekankan kemampuan berbahasa Inggris pada jenjang PRISTAC dan At-Taqwa College?
Pada intinya, kita menyiapkan para santri untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam bahasa Indonesia, karena tugas dan tanggung jawab mereka yang utama adalah berdakwah di Indonesia. Ingat, jumlah umat Islam Indonesia saat ini sudah lebih dari 200 juta jiwa. Tetapi, bahasa Inggris harus mereka kuasai juga karena merupakan bahasa komunikasi internasional, dan banyak sumber-sumber informasi penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan saat ini tersedia dalam bahasa Inggris. Begitu juga bahasa Arab merupakan bahasa wajib bagi setiap muslim. Setidaknya para santri diharapkan dapat mengakses literatur berbahasa Arab.
Pengenalan akan hakikat peradaban dan pemikiran Barat modern sangat penting bagi para santri, agar mereka mampu bersikap secara kritis dalam menerima informasi atau ilmu pengetahuan yang disebarkan dan dikonseptualkan oleh Barat. Sebab, hampir tidak ada satu aspek kehidupan yang tidak didominasi atau setidaknya terpengaruh oleh pemikiran dan kebudayaan Barat. Prof. al-Attas pun sudah mengingatkan saat Konferensi Pendidikan Islam Internasional pertama (1977) di Kota Mekkah, bahwa tantangan terberat yang dihadapi umat Islam saat ini adalah tantangan ilmu – yakni ilmu-ilmu sekuler yang datang dari Barat dan menjauhkan manusia dari Tujuan Pendidikan yang sebenarnya menurut Islam.
Apakah biaya pendidikan di Pesantren at-Taqwa Depok itu mahal?
Sebenarnya, biaya pendidikan yang baik pasti mahal. Sebab, pendidikan memerlukan guru-guru yang baik, buku-buku yang baik, dan juga sarana serta prasarana pendidikan yang memadai. Karena itu pembiayaan pendidikan menjadi tanggung jawab negara dan masyarakat untuk membiayainya.
Tetapi, dalam Islam, aktivitas pendidikan adalah satu bentuk jihad fi sabilillah dalam bidang keilmuan. Harta yang kita serahkan untuk pendidikan pesantren ini insyaAllah akan menjadi amal jariyah yag berpahala besar. Tenaga-tenaga pendidikan di Pesantren at-Taqwa pun memandang bahwa aktivitas mengajar adalah satu bentuk jihad fi-sabilillah. Karena itu, kita harus saling tolong menolong, memberikan apa yang kita punya untuk kesuksesan pendidikan di pesantren.
Apakah di Pesantren Attaqwa Depok ada program tahfizh?
Saat ini, Alhamdulillah, pondok dan rumah-rumah tahfizh sangat menjamur. Itu adalah kemajuan dakwah yang besar. Menghafal Al-Qur’an 30 juz hukumnya fardhu kifayah. Pesantren Attaqwa Depok bukan pesantren tahfizh, tetapi ada pelajaran tahfizh. Santri diarahkan menghafal sesuai kemampuannya. Santri tidak diwajibkan menghafal 30 juz.
Jadi, sesuai dengan konsep pendidikan Islam untuk mendahulukan adab dan ilmu-ilmu yang fardhu ‘ain, Pesantren at-Taqwa berusaha menanamkan adab terlebih dahulu dan penguasaan ilmu-ilmu fardhu ain, sebelum yang lain. Termasuk dalam hal ini pemahaman terhadap kekeliruan pemikiran-pemikiran kontemporer (liberalisme, sekulerisme, pluralisme, human right sekuler, kesetaraan gender, dan sebagainya). Sebab, dalam proses penanaman keimanan, para santri wajib memahami juga paham-paham yang dapat merusak pemikiran dan keimanan mereka. Masalah ini tidak dapat dianggap sepele, sehingga tidak bisa diajarkan secara sambilan.
Mulai tahun 2019 dibuka At-Taqwa College, apa keistimewaannya dibandingkan Perguruan Tinggi lainnya?
At-Taqwa College (AtCo) adalah jenjang Pendidikan Tinggi non-formal setingkat S-1 (sekitar 140 SKS), yang tetap melanjutkan konsep pendidikan Islam, baik tujuan pendidikan, kategorisasi umur peserta didik, serta penanaman adab dan penguasaan ilmu-ilmu fardhu ‘ain dan fardhu kifayah. Ada tiga keahlian utama yang harus dikuasai lulusan AtCo, yaitu: pemikiran Islam, Teknologi Informasi, dan Jurnalistik. Semuanya tetap berbasis adab. (https://www.wartapilihan.com/dr-adian-luncurkan-perguruan-tingi-taqwa-attaqwa-college/)
Konsep pendidikan At-Taqwa College ini telah kami konsultasikan dengan berbagai pakar pemikiran dan pendidikan Islam, seperti Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud, Prof. Dr. Nanang Fattah (Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung), dan lain-lain. Melihat kualitas dosen, para calon mahasantri, dan juga kurikulum yang kami susun, kami yakin, bahwa AtCo merupakan salah satu Pendidikan Tinggi terbaik di Indonesia. Kami punya kriteria sendiri dalam menentukan suatu Perguruan Tinggi Terbaik, sesuai dengan konsepsi Islam dan tantangan era disrupsi. (https://www.hidayatullah.com/kolom/catatan-akhir-pekan/read/2019/01/31/159279/universitas-terbaik-apa-kriterianya.html).
Demikianlah, semoga informasi singkat tentang Pesantren at-Taqwa Depok ini bermanfaat. Kami bercita-cita bahwa Pesantren at-Taqwa Depok akan menjadi lembaga pendidikan model yang bisa dijadikan teladan; betapa pun berat nya perjuangan ini. Mohon doanya, semoga Allah SWT meridhai aktivitas kita semua. Aamiin. (Depok, Jumadil Ula 1440 H/ Februari 2019).
Informasi: www.attaqwa.id. Pendaftaran, hubungi Ust. Ahda al-Ghifari, 0818-0835-7885.