Masjid, Pusat Pembangunan Umat

by
Direktur Rumah Infaq, Yusman Dawolo, memberikan keterangan terkait fungsi masjid sebagai pusat pembangunan umat. Foto: Zuhdi

Fungsi masjid tidak hanya tempat kesalehan spiritual dengan melakukan ibadah transedental kepada Allah SWT, tetapi juga dapat meningkatkan kesalehan sosial dengan program pemberdayaan masyarakat.

Wartapilihan.com, Jakarta — Lembaga infaq nasional Rumah Infaq menyelenggarakan Seminar Ekonomi berbasis masjid dan Rumah Infaq Award kepada masjid terbaik yang melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat di sekitarnya. Masjid tersebut nantinya, kata Yusman, akan menjadi mitra Rumah Infaq dari setiap perwakilan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia

Direktur Rumah Infaq Yusman Dawolo mengatakan, acara tersebut diselenggarakan  dengan harapan cita-cita Rumah Infaq yaitu menjadikan masjid sebagai pusat pembangunan umat dapat terwujud.

“Sebab, dengan masjid bisa makmur, kebangkitan umat Islam di Indonesia terjadi, ekonomi umat bangkit, pendidikan terpenuhi, aqidah semakin kuat, termasuk sosial, budaya, dan dakwahnya,” ujar Yusman kepada media di Aula Kemenag, Jakarta, Jumat (1/12).

Yusman berharap, masyarakat muslim Indonesia selain baik aiqdahnya, ekonominya juga kuat. Dalam kesempatan tersebut, dia menghimbau para Pengurus Masjid untuk fokus dalam mempusatkan pembangunan umat di masjid dan tidak menggunakan di sisa waktu.

“Tetapi kami harapkan pengurus full 100 persen mengerahkan segala tenaga, fikiran, materi, dan waktu. Sehingga, umat Islam jaya dan bermanfaat untuk semua orang,” ungkap dia.

Yusman mentargetkan di 2018 mendatang, Rumah Infaq membangun 21 masjid di Pedalaman Indonesia, dengan jumlah penghimpunan dana sebesar 30 Milyar.

“Kami berharap, mitra Rumah Infaq dapat optimalisasi waktu untuk mengurus masjid dengan full fokus memakmurkan masjid serta memberikan sosialisasi kepada umat,” tandasnya.

Dalam kesempatan sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno meyakini, masjid dapat menjadi jejaring umat Islam bersatu. Menurutnya, berkumpul umat Islam  di masjid selain bermunajat kepada Allah tetapi juga shilaturahim.

“Kalau di dalam bahasa bisnis, shilaturahim disebut dengan networking. Kita ingin melihat dana umat dikelola oleh lembaga-lembaga dengan akuntabel, profeaional dan akuntabilitas,” papar Sandi

Lebih lanjut, Sandi menjelaskan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai agenda khusus membangun ekonomi umat berbasis komunitas yaitu OKE OCE (one kecamatan, one center for entrepreunership)

“Dari 44 Kecamatan se-Jakarta. Insya Allah kita bisa menghasilkan 200.000 (dua ratus ribu), pengusaha-pengusaha baru,” tegansnya

Selain itu, Sandi mengapresiasi masjid saat ini yang memiliki KPI (key performance indikator)  Diantaranya sebagai problem solving dalam memecahkan masalah-masalah keummatan mulai dari aspek pendidikan, ekonomi dan sosial.

“Keberadaan masjid sangat memiliki peran dalam pembangunan umat.
Lima tahun ke repan, kami mohon doanya agara Anies Sandi mampu memimpin dan mencetak generasi akhlaqul karimah,” pungkasnya.

Turut hadir dalam pembukaan Seminar Ekonomi Berbasis Masjid Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI KH Cholil Nafis, Ketua Umum Majelis Ta’lim Wirausaha Valentino Dinsi, dan Iman Masjid Indonesia di New York Daud Rasyid Harun.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *