Murid SD dan SMP Pidie Aceh mendonasikan Rp 84 Juta lebih untuk umat Islam Rohingya.
Wartapilihan.com, Jakarta — Sejak masa awal kemerdekaan, rakyat Aceh sudah terkenal dengan sumbangsihnya yang besar kepada bangsa ini. Sebut saja sumbangan yang dikumpulkan secara sukarela dari masyarakat hingga saudagar-saudagar Aceh, sehingga akhirnya Indonesia bisa membeli dan memiliki pesawat pertama Dakota RI-001 Seulawah yang sangat berperan penting dalam proses perjuangan bangsa ini dalam mempertahankan kemerdekaan. Tidak hanya itu rakyat Aceh juga menyumbangkan emas untuk melapisi bagian teratas tugu monas sebagai monumen kebanggaan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan bangsa Indonesia.
Keteladanan berupa kepedulian ini diwariskan dan tetap ditunjukkan oleh generasi Aceh sekarang. Ketika MER-C menginisiasi pembangunan RS Indonesia di wilayah yang masih terblokade dan terjajah Jalur Gaza, Palestina, rakyat Aceh menjadi penyumbang terbesar program ini dengan total donasi sekitar 7 milyar rupiah.
Untuk mengapresiasi hal ini, MER-C menyematkan nama dua pahlawan Aceh sebagai nama ruangan di RS Indonesia di Jalur Gaza, yaitu ruangan Tjut Nyak Dien dan Teuku Cik Ditiro.
Kini, siswa-siswi SD dan SMP serta guru-guru di Aceh khususnya di wilayah kabupaten Pidie kembali menunjukkan kepedulian sebagaimana ditunjukkan oleh pendahulu mereka.
Para murid SD dan SMP di Kabupaten ini berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 84,6 juta untuk muslim Rohingya.
Selasa (3/10) bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie, Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Murthallamuddin bersama para Kasinya menyerahkan donasi tersebut secara langsung kepada salah satu Presidium MER-C Indonesia, dr. Sarbini Abdul Murad yang didampingi Koordinator MER-C Aceh Ira Hadiati.
Menurut Kasi Kurikulum SMP Nasrul, M.Pd, dana bantuan itu dikumpulkan selama beberapa hari di sekolah-sekolah di Kabupaten Pidie.
“Kita kumpulkan secara sukarela dari para murid SD, SMP dan dewan guru. Alhamdulillah berhasil terkumpul Rp 84.602.000,” terang Nasrul.
Kadis Pendidikan, Murthalamuddin, mengatakan, sumbangan murid dan guru di Pidie sebagai bentuk solidaritas terhadap saudara sesama muslim yang mengalami krisis akibat konflik di Myanmar.
“Semoga dana bantuan itu dapat dipergunakan untuk kebutuhan para muslim Rohingya,” ujar Kadis.
MER-C yang telah memulai misi kemanusiaan ke wilayah konflik di Myanmar sejak tahun 2012 akan menyalurkan bantuan dari rakyat Indonesia termasuk dari murid-murid sekolah di Pidie untuk pelayanan kesehatan bagi para korban dan pembangunan RS Indonesia di Rakhine State Myanmar yang sudah memasuki tahap dua.
Ahmad Zuhdi