Jenis-jenis Plastik

by
foto:istimewa

Ketika Anda mengonsumsi minuman botol, biasanya terdapat logo segitiga yang di tengahnya berisi angka. Ternyata lambang tersebut memiliki makna.

Wartapilihan.com, Jakarta – Greenpeace tengah gencar mengkampanyekan #PantangPlastik agar masyarakat sadar dalam menggunakan plastik dengan bijak.

Greenpeace mensosialisasikan agar masyarakat mengetahui, plastik sekali pakai sangat berbahaya bagi lingkungan. Pasalnya, hanya dengan sekali pakai dapat masuk ke laut, perairan dan pemukiman dalam jumlah yang besar. Terlebih, 90 persen sampah plastik sekali pakai tidak bisa didaur ulang.

Berdasarkan laman Facebook Greenpeace Indonesia, sampah yang masuk ke lautan sama seperti muatan satu truk, yang dapat mengancam biota bawah laut, seperti ikan paus, terumbu karang, dan lainnya.

Penelitian juga menunjukkan, 93 persen air minum dalam kemasan telah terkontaminasi mikroplastik, berupa serat plastik yang sangat halus.

Plastik sekali pakai dilambangkan dengan segitiga yang di dalamnya tertera angka 1 atau sering disebut PET (Polyethylene therephthalate), 2 atau disebut High density polyethylene (HDP), dan juga segitiga yang di dalamnya tertera angka 7.

Ketiganya cenderung hanya dapat digunakan sekali pakai karena tidak dapat didaur ulang. Biasanya terdapat pada botol minuman kemasan, botol oli, botol shampo dan barang elektronik, juga kemasan makanan. Jika terkena panas yang tinggi, dapat menghasilkan zat karsinogenik pemicu kanker.

Sementara itu, plastik yang tergolong berbahaya adalah segitiga berangka 3 atau disebut V/PVC (polyvinyl chloride) yang biasanya terkandung pada plastik pembungkus makanan, pipa kabel dan bahan bangunan.

Plastik yang patut dihindari adalah wadah dengan simbol segitiga berangka 6 yang juga disebut Polystyrene yang biasanya ada pada Styrofoam, dan karton telur. Ia lebih baik dihindari karena akan merusak lingkungan dan juga berbahaya bagi kesehatan manusia.

Terakhir, terdapat pula plastik yang dapat digunakan berkali-kali yaitu simbol segitiga berangka 4 (low density polyethylene), dan 5 (polypropylene) yang biasanya terkandung pada kantong plastik, botol susu bayi, tempat makan plastik, Tumbler dan alat makan plastik.

Maka dari itu, Caca Tengker selaku aktivis Greenpeace mengungkapkan beberapa tips agar dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Pertama, ia menyarankan agar membawa Goody Bag atau tas lipat. Selain itu, membawa Tumbler kemanapun agar tidak perlu mengkonsumsi minuman botol plastik. Selain itu, sedotan bambu juga dapat digunakan agar tidak perlu menggunakan sedotan plastik.

 

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *