Isu Pancasila versus Khilafah, Pengamat: Waspada Ada Konspirasi Rusuh

by

Wartapilihan.com, Jakarta — Pengamat Terorisme dan Intelijen Harits Abu Ulya urun komentar terkait hembusan propaganda yang cenderung menyesatkan rakyat Indonesia bahwa pemilu 2019 adalah pertarungan Pancasila (NKRI) Vs Khilafah.

Harits mengatakan, propaganda yang dihembuskan oleh orang-orang dilingkaran istana sumbu putarnya adalah kekuasaan. Mabuk sebab syahwat kekuasaan, sehingga menghalalkan segala cara untuk memenangkan konstestasi.

“Memdowngrade rival dengan isu atau propaganda murahan, memonsterisasi rival agar rakyat resisten. Ini tabiatnya adalah cara-cara yang lazim dilakukan orang bermental dan berwatak komunis,” kata Harits kepada Warta Pilihan, Selasa (2/4).

Dalam konteks Indonesia, gagasan khilafah sejauh ini hakikatnya baru pada level gagasan. Bicara soal keamanan. Menurut dia, dalam perspektif intelijen yang jujur dan obyektif tidak akan menempatkan sebagai ancaman aktual tapi potensial.

“Ancaman potensial juga masih bisa di elaborasi lebih detil untuk menakar kualitas ancaman. Jadi isu khilafah dijadikan propaganda untuk memonsterisasi salah satu rival dalam kontestasi pilpres 2019 adalah cacat narasi,” katanya.

Justru, jelas Harits, rakyat sadar propaganda Pancasila versus Khilafah dalam pilpres 2019 cenderung provokasi memecah belah anak bangsa hanya karena demi syahwat kekuasaan yang overdosis.

Harits menerangkan, yang perlu menjadi kajian serius adalah tentang potensi rusuh jika pasangan 01 kalah dalam pilpres. Indikasi dan parameternya adalah realitas sosiologis perilaku pemilih fanatik ideologis dan non ideologis kalangan akar rumput dari pasangan 01 banyak yang nalarnya cekak alias sumbu pendek.

“Ini rawan di provokasi untuk melakukan aksi-aksi yang bisa mengoyak kedamaian rakyat,” kata dia.

Ia menandaskan, tindakan para propagandis jauh lebih berbahaya bagi kedamaian dan keamanan rakyat Indonesia di bandingkan dengan konten propagandanya itu sendiri.

“Karena para propagandis menebar provokasi dan adu domba antar anak bangsa. Waspadalah terhadap konspirasi jahat para komprador di sekeliking kekuasan,” pungkasnya.

Adi Prawiranegara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *