Wanita yang telah mengharumkan musik dangdut di mata internasional dengan mengenalkan lagu Caka (Cintai Aku Karena Allah) hingga di mancanegara ini bahkan berencana akan menghabiskan waktu akhir pekannya di Pesantren Raden Rahmat agar dapat berbagi bersama santri lansia.
Wartapilihan.com, Jakarta — Pada puncak acara dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (Hari Lansia), Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia) Kabupaten Semarang mengadakan senam lansia dan panggung hiburan bertema Senandung Cinta untuk Lansia pada Sabtu (22/6) di Lapangan SPN Banyubiru Kabupaten Semarang.
Kegiatan ini akan dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Semarang serta Dirjen Kesejahteraan Sosial Usia Lanjut Kementerian Sosial RI. Setelah sebelumnya Ketua Komda Lansia Kabupaten Semarang yang juga Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengunjungi dan memberikan bantuan sosial untuk 150 orang lansia di Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat.
Adapun rangkaian acara selain Senam Lansia juga akan dimeriahkan oleh Novi Alya Finalis Kontes Dangdut Indonesia 2 (KDI 2). Wanita yang lahir dengan nama Eka Novia Ratri lahir 1 November 1985 di Kendal, Jawa Tengah. Sejak SMP Novi aktif mengikuti festival tari dan menyanyi.
Novi Alya yang kini fokus pada lagu bernuansa Arab Melayu (mengandung pesan moral/ religi) mengaku sangat senang dilibatkan dalam kegiatan kemanusiaan, termasuk dengan memberikan hiburan di hadapan 1.000 orang warga dan lansia pada acara Senandung Cinta untuk Lansia, Sabtu (22/6).
“Saya senang dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan sekaligus belajar agar dapat menjadi manusia yang bermanfaat,” akunya di sela aktifitas padatnya.
Wanita yang telah mengharumkan musik dangdut di mata internasional dengan mengenalkan lagu Caka (Cintai Aku Karena Allah) hingga di mancanegara ini bahkan berencana akan menghabiskan waktu akhir pekannya di Pesantren Raden Rahmat agar dapat berbagi bersama santri lansia.
“Saya sangat senang dan berterimakasih telah diundang dalam kegiatan ini, tidak sabar rasanya ingin segera ketemu simbah-simbah (lansia-red) yang semangatnya bagus”, ujarnya dalam suatu kesempatan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pitutur Luhur selaku pengelola Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat, Ahmad Winarno (43) mengatakan, bahwa peringatan Hari Lansia Nasional digelar di wilayah Banyubiru sekaligus peresmian Desa Gedong, Banyubiru menjadi percontohan Desa Ramah Lansia.
“Ini adalah program kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Semarang. Beberapa saat lalu Pak Wakil Bupati juga berkenan memberikan bantuan sosial untuk 150 orang lansia di Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat,” papar Ahmad Winarno.
Selain itu, Ahmad Winarno berharap Desa Ramah Lansia bisa menjadi prototipe bagaimana sebuah lingkungan dapat memberdayakan para lansia dan membuat mereka seperti manusia lainnya meski sudah lanjut usia.
Adi Prawiranegara