Kemenangan Anies Sandi merupakan buah keikhlasan rakyat Jakarta dan luar Jakarta yang tidak dapat dibeli oleh politik transaksional dan bagi-bagi sembako.
Wartapilihan.com, Jakarta — Menggunakan kemeja putih, Gubernur terpilih Anies Rasyid Baswedan disambut dengan gegap gempita oleh seluruh kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta. Anies tiba sekitar pukul 12.50 dan langsung diberikan selendang khas betawi oleh para pendukungnya.
Anies menuturkan kenangan dalam sambutannya, tahun lalu diberikan amanah untuk memajukan masa depan pendidikan Indonesia. Menjelang pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies dimajukan sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta oleh PKS dan Gerindra.
“Amanat ini memang amanat besar. Sesuatu yang kecil bila tanpa ridho Allah akan berat setengah mati. Tetapi, sesuatu besar bila diiringi doa kepada Allah akan terasa ringan. Kita bersyukur, di era digital komunikasi dilakukan dengan mudah. Insya Allah tidak ada yang salah menggunakan interpretasi amanah kepemimpinan,” kata Anies di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Ahad (15/10).
Kemenangan itu, sambung Anies, tidak lepas dari iuran warga Jakarta dan warga luar Jakarta yang turut kontribusi memenangkan kedua pasang Gubernur muslim tersebut. Iuran itu adalah semua gagasan, tenaga, waktu, materi, dan pengorbanan yang tidak terbendung dan menghasilkan satu frekuensi kemenangan signifikan dengan selisih 18 persen dari pasangan Ahok-Djarot.
“Badai adalah efek yang kita buat selama tiga fase. Fase kampanye, fase persiapan dan fase pelaksanaan. Alhamdulillah shaf kita terjaga dan tertata rapih pada fase pertama dan kedua. Mudah-mudahan di fase ketiga, kita semua dapat melaksanakan dan mengawal sampai tuntas,” ungkap Anies kepada ribuan peserta yang hadir dalam syukuran itu.
Anies menceritakan pengalamannya ketika bertandang ke Surabaya dalam acara Tabligh Akbar. Ada seorang muslim yang enggan maju ke podium untuk memperkenalkan diri. Orang tersebut memberikan fasilitas 40 bus kepada warga Surabaya yang ber-KTP DKI, namun tidak memiliki ongkos pulang untuk melakukan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur beberapa waktu silam.
“Yang paling menjadi tanggung jawab kita ke depan adalah amanat dari jutaan orang yang penuh keikhlasan. Tidak ada politik transaksional. Kemerdekaan adalah janji untuk warga Indonesia, bukan sekadar cita-cita. Kami tidak bekerja berdua. Saya berharap, seluruh komponen yang kemarin terlibat, dapat menunaikan fase ketiga dengan sebaik-baiknya,” seru Anies.
Anies berpesan, tanggal 16 Oktober yang menjadi hari pelantikannya tidak dianggap sebagai puncak kemenangan, tetapi fase baru perjuangan membenahi Kota Jakarta, agar maju kotanya dan bahagia warganya.
“Mulai 16 Oktober perubahan di Jakarta kita mulai. Ibu kota adalah milik seluruh warga Jakarta. Tantangan Jakarta sangat kompleks, kita tidak bangun pendekatan program, tetapi pendekatan gerakan. Tanpa berjuang dengan ikhlas, ikhtiar itu tidak akan mengantarkan kita kepada kemenangan,” pungkasnya.
Wakil Ketua GNPF MUI Zaitun Rasmin berpesan, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih agar tetap menjalin komunikasi dengan seluruh pihak. Dia berharap, Anies-Sandi dapat mewujudkan persatuan, keadilan, kesejahteraan, dan kemajuan yang akan berujung kebahagiaan.
“Kita bersyukur waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Kita berharap, semuanya berjalan lancar dan setelah itu Pak Anies Sandi segera bekerja keras. Sebab, amanah begitu banyak, harapan begitu besar. Amanah mereka juga begitu jelas. Ummat sangat mendukung itu (janji program), termasuk janji menarik saham Pemprov dari perusahaan minuman keras,” tutur Zaitun.
Selain itu, tiga unsur penting dalam kemenangan Anies Sandi, imbuh Zaitun, yaitu iman, cinta dan berjuang tanpa henti. Hal itu harus tetap dijaga dalam kepemimpinan Anies Sandi.
“Kita dapat mencontoh golongan Anshar setelah perang hunain. Karena kesalahpahaman, seolah Nabi hanya berikan (ghanimah) pada Muhajirin. Sekarang rawan yang berjuang dapat, yang tidak juga dapat. Boleh jadi itu kesalahanpahaman. Kekecewaan tidak boleh ditumpahkan dalam kemarahan, tetapi disampaikan dengan baik. Jalin komunikasi dan persatuan. Kita ingin kegaduhan yang kemarin terselesaikan dan beliau bisa segera berkomunikasi dengan pihak-pihak yang tidak mendukung untuk persatuan warga Jakarta,” demikian ujar Zaitun.
Ahmad Zuhdi