Forjim berencana akan melakukan standarisasi kemampuan wartawan anggota Forjim sehingga mampu meningkatkan profesionalitas.
Wartapilihan.com, Jakarta — Forum Jurnalis Muslim (Forjim) menetapkan 2019 sebagai tahun ekspansi. Hal ini disampaikan Ketua Umum Forjim Dudy Sya’bani Takdir saat memberi sambutan pada pembukaan Konsolidasi dan Musyawarah Kerja Nasional II Forjim di Menara 165, Jakarta Selatan, kemarin.
“Tahun ini, kita tetapkan sebagai tahun ekspansi. Kita putuskan pada mukernas ini, kita tetapkan pengurus Forjim Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, menyusul Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Kemudian melebar ke Sumatera,” kata Dudy.
Untuk jangka panjang, jelas Dudy, ditargetkan Forjim terdaftar sebagai organisasi profesi jurnalis di Dewan Pers. “Kita upayakan dalam waktu beberapa tahun ke depan Forjim terdaftar di Dewan Pers. Tentu setelah pengurus provinsi, kota atau kabupaten terbentuk,” jelas Dudy.
Pada kesempatan mukernas ini, Dudy melantik PW Forjim DKI Jakarta diketuai oleh Irfan Yusuf dan PW Jawa Barat diketuai oleh Tatang Setiawan.
Dalam waktu dekat, kata Dudy, Forjim akan membuka pendaftaran anggota baru. “Insyaallah Forjim akan melakukan rekrutmen anggota baru. Mekanisme nanti bisa daftar via online, kemudian yang lulus persyaratan akan diikutkan kegiatan orientasi organisasi,” kata Dudy.
Kemudian, Forjim berencana akan melakukan standarisasi kemampuan wartawan anggota Forjim sehingga mampu meningkatkan profesionalitas. “Jangan sampai ada pernyataan yang tidak mengenakkan mengenai wartawan muslim yang kurang berkualitas dari narasumber,” kata Dudy.
Konsolidasi dan Mukernas II Forjim dihadiri oleh pengurus pusat serta perwakilan beberapa daerah. Ibnu Khajar, Sekretaris Jenderal Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) hadir menjadi pembicara kunci pada pembukaan mukernas. Hadir pula Sekretaris Umum Asosiasi Radio Televisi Islam Indonesia (Artvisi) Diding Sobarudin.
*Sekjen MRI Berharap Forjim Terus Advokasi Pemberitaan Umat*
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Ibnu Khajar menyambut baik terselenggaranya Konsolidasi dan Mukernas II Forum Jurnalis Muslim (Forjim) di Menara 165, Kamis (7/3). Apalagi sekaligus menjadi tanda kerja sama antara Forjim dengan MRI.
“Kami menyambut baik, saat Forjim merapat dengan MRI. Harapan kita bersatunya kita, besinerginya kita pasti ada urusan besar yang akan kita kerjakan. Jika kita tidak ada urusan besar yang kita kerjakan, maka setiap kita tidak memiliki alasan menjadi besar,” kata saat menghadiri pembukaan mukenas.
Ibnu Khajar berharap dengan kerjasama ini, Forjim dapat membantu dalam penyebaran informasi terkait kerelawanan dan kebencanaan.
“Kita punya harapan besar dari Forjim. Mencari jurnalis yang waras susahnya luar biasa. Saya ingat betul, orang yang waras itu orang mereka yang mempunyai ideologi. Yuk kita bikin agenda bersama,” tambah dia.
Sehingga apa yang disampaikan di publik, kata Ibnu Khajar, bukan hanya beritanya, tetapi juga mempunyai spirit dan ideologi. “Luar biasanya hari ini, semua orang menyampaikan sebuah berita menjadi viral. Semua orang menyampaikan lewat media sosial. Media mainstream yang tidak berpihak kepada umat dilawan. Ini perang opini besar,” kata Ibnu.
Lanjut Ibnu, ini menandakan perang media. Saat ini dibutuhkan jurnalis yang pandai membuat pemberitaan publik, yang mampu meluruskan opini pada publik.
“Ini penting sehingga umat bisa mengetahui dalam narasi yang baik, yang benar dan bisa diviralkan. Karena kita tahu betul, ketika masyarakat melihat sesuatu dominasi emosinya lebih dominan daripada membahasakan. Bahkan, tokoh-tokoh kita yang menyampaikan kebenaran tetapi salah dalam berbahasa menjadi delik,” katanya.
Secara khusus Ibnu menyampaikan harapan agar Forjim terus mengadvokasi umat dari sisi pemberitaan. “Semoga mukernas menghasilkan karya yang terbaik untuk umat,” ujar Ibnu.
Adi Prawiranegara