Efek Samping Diet Keto

by
Foto: dr. Axe.

Kendati diet keto dipercaya mampu menurunkan berat badan, namun diet yang meminimalkan asupan karbohidrat di dalam tubuh ini memiliki efek samping, khususnya kepada penderita diabetes.

Wartapilihan.com, Jakarta –“Efek samping diet keto mulai dari gangguan pencernaan hingga kondisi ketoasidosis diabetik pada penderita diabetes yang berbahaya,” kata dr. Kevin Adrian, editor medis di alodokter.com, Rabu, (11/7/2018).

Tubuh, terang dia, mendapatkan energi terutama dari karbohidrat. Namun ketika asupan karbohidrat berkurang, tubuh akan menguraikan lemak yang kemudian diolah menjadi molekul yang disebut keton, untuk diubah menjadi energi.

“Kondisi inilah yang disebut ketosis, dan bisa terjadi jika asupan karbohidrat sangat rendah, seperti pada aturan diet keto atau jika tidak makan dalam jangka waktu yang lama,”

Diet keto, menurut Kevin sudah terbukti mengurangi kejang-kejang pada penderita epilepsi, mengurangi kadar HbA1c pada penderita diabetes tipe 2, membantu menjaga stabilitas mood bagi penderita gangguan bipolar, dan menurunkan kolestrol pada penderitaobesitas.

“Meski demikian, metode ini memancing berbagai kritik terutama karena efek samping diet keto,”

Pertama, gejala seperti flu, yaitu sakit kepala, kelelahan dan nyeri otot. Beberapa orang yang menjalani diet keto juga dapat mengalami mual, lemas, kurang konsentrasi, dan sulit tidur.

“Bau mulut juga merupakan efek samping diet keto yang paling sering terjadi. Bau mulut disebabkan oleh aseton, zat serupa keton yang adalah produk sampingan dari metabolisme lemak.

Aroma aseton (seperti cairan pembersih kutek) mungkin tercium di hari-hari awal menjalani diet keto.Memperparah penyakit ginjal,” tutur dia.

Selain itu, Kevin menjelaskan, diet tinggi protein ini dapat memperberat kerja ginjal yang akhirnya memperparah kondisi sakit ginjal.

“Beberapa ahli juga berpendapat diet tinggi protein membuat batu ginjal semakin buruk,” tukas dia.

Kevin menambahkan, diet tinggi protein dapat menyebabkan osteoporosis. Pasalnya, hal ini membuat jumlah kalsium yang terbuang pada saat buang air kecil menjadi lebih banyak.

“Para ahli berpendapat, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Namun hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut,” tegas Kevin.

Karena adanya perubahan pola makan , juga bisa picu gangguan pencernaan. Pada diet keto, konstipasi merupakan gangguan pencernaan yang paling sering muncul.

“Hal ini disebabkan oleh tidak cukupnya konsumsi serat dan air putih. Sebagian orang juga mungkin mengalami diare, meskipun terbilang jarang. Namun yang pasti, Anda akan merasa sangat lapar dan lemas karena hanya mengonsumsi sedikit sekali karbohidrat,” tegasnya.

Oleh karena itu, bagi penderita diabetes, jika mendapati gejala-gejala tersebut, Kevin menyarankan agar segera ke rumah sakit untuk mendapat penanganan sedini mungkin.

Meminimalisir Efek Diet Keto

Dengan adanya efek samping, bukan berarti Anda menjadi khawatir untuk melakukan diet jenis ini. Ada beberapa cara yang dijelaskan oleh Kevin untuk terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.

“Saat menjalani diet keto, imbangi dengan minum air putih minimal dua liter per hari. Hal ini untuk mencegah dehidrasi, terutama di awal diet. Kurangi karbohidrat secara bertahap agar memudahkan transisi, kurangi karbohidrat secara bertahap sebelum benar-benar menjalani diet keto,”
imbuhnya.

Hal ini dilakukan agar tubuh terbiasa dengan perubahan metabolisme yang akan terjadi ketika menjalani diet keto.

“Selain itu, memangkas karbohidrat dalam menu diet harian bukan berarti mengabaikan kebutuhan nutrisi lain, termasuk mineral. Penuhi kebutuhan kalium dan magnesium dengan mengonsumsi pisang. Kedua mineral ini dapat mengatasi kram otot,” kata dia.

Mengingat cukup banyak efek samping diet keto, diet ini tidak disarankan dilakukan dalam jangka panjang, terutama jika tujuan Anda sekadar menurunkan berat badan.

“Diet keto memang diklaim dapat menurunkan berat badan dalam waktu yang terbilang singkat. Namun yang berkurang bukanlah lemak ataupun massa otot, melainkan air di dalam tubuh,” tutur Kevin melanjutkan.

Menurunkan berat badan secara sehat, menurut Kevin, tidak hanya mengubah pola makan, tapi juga mengimbanginya dengan olahraga.

“Untuk mengetahui diet yang sesuai kebutuhan tubuh Anda, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter ahli gizi. Bicarakan juga dengan dokter sebelum menjalani diet keto, agar efek samping diet keto bisa dihindari,” pungkasnya.

 

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *