Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB) menyalurkan 110 paket bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak banjir di Kampung Singkil, Desa Samudrajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (16/3).
Wartapilihan.com, Bekasi, 17 Maret 2025 — Aksi ini merupakan bagian dari program SABANJA (Solidaritas Alumni IPB untuk Banjir Jabodetabek) yang digagas ARM HA-IPB bekerja sama dengan Yayasan Dakta Peduli (Radio DAKTA 107FM Bekasi) dan Cahaya Foundation—lembaga yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat prasejahtera.
Tim relawan ARM HA-IPB dipimpin oleh Ketua Bidang Penanggulangan Bencana, Ir. Kusnadi, bersama Ketua Umum ARM HA-IPB, Ir. Ahmad Husein, M.Si., serta beberapa pengurus dan relawan lainnya.
Paket bantuan yang disalurkan terdiri dari: 5 kg beras, gula pasir, 1 liter minyak goreng, makanan ringan, air minum, jas hujan, dan obat-obatan. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Ketua RT 001, Nono Darsono, oleh Ketua Umum ARM HA-IPB dan disaksikan oleh Ketua Yayasan Dakta Peduli, Syifa Faradila, serta Ketua Cahaya Foundation, Sri Suharni.
“Bantuan ini adalah amanah dari para alumni IPB lintas fakultas dan angkatan, baik yang berada di dalam maupun luar negeri. Semoga dapat sedikit meringankan beban warga,” ujar Ahmad Husein.
Kampung Singkil, khususnya RT 001/RW 08, dihuni sekitar 400 jiwa yang terdampak langsung oleh banjir yang melanda kawasan Bekasi pada 4 Maret 2025. Sebagian besar warga memilih bertahan di rumah maupun masjid meskipun genangan air mencapai 50–100 sentimeter. Selain permukiman, banjir juga merendam lahan sawah dan tambak.
Letak kampung yang berada dekat pesisir utara Bekasi turut memperparah kondisi karena rob (naiknya permukaan air laut) menyebabkan banjir bertahan hingga lebih dari 10 hari.
“Baru beberapa hari ini air mulai surut,” ungkap Ketua RT 001, Nono Darsono.
Selama aksi, tim gabungan juga membagikan bantuan dari rumah ke rumah sambil mendata dampak banjir yang dirasakan warga.
“Seumur hidup saya baru kali ini kebanjiran pas bulan Puasa. Alhamdulillah, terima kasih kepada Bapak-Ibu dari IPB atas bantuannya,” ujar Ibu Nisem (70), warga lanjut usia yang rumahnya terendam hingga 50 sentimeter dan masih tinggal bersama putrinya, Narsih. Barang-barang di rumahnya belum dikembalikan ke tempat semula karena khawatir banjir kembali datang.
Tak hanya kehilangan harta benda, warga juga kehilangan sumber penghidupan. Bibit padi yang sudah disiapkan membusuk karena banjir dan rob. Sebagian warga kini beralih mencari belut sebagai sumber penghasilan sementara.
ARM HA-IPB terus memantau kondisi banjir dan cuaca ekstrem di kawasan Jabodetabek. Berdasarkan informasi dari BMKG, potensi curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem masih akan terus berlangsung.