Salahsatu kunci sukses hingga mendapat penghargaan adalah, ketepatan dalam memilih topik penelitian, ketelitian dalam penyusunan kalimat dan kesesuaian tulisan dengan aturan-aturan yang ditetapkan.
Wartapilihan.com, Bogor — Konferensi Internasional “The Second Bogor Internasional Conference on Social Science and Applied Science”, BICAS-BICSS, berlangsung dua hari 25-26 September 2018. Bertempat di Hotel Onih Bogor, dan sebagai penyelenggara Universitas Juanda Bogor.
Seminar yang sangat di nantikan oleh para dosen di Indonesia ini, selain bisa mengangkat kompetensi sebagai dosen, juga berpengaruh terhadap akreditasi universitas itu sendiri. “Semakin banyak prestasi yang dihasilkan oleh dosen dalam bentuk prosiding atau sertifikat sebagai presenter akan meningkatkan nilai kinerja dosen yang dimasukkan dalam peningkatan perguruan tinggi,” ujar Dosen UIKA Dewi Suriyani Djamdjuri dalam keterangan pers yang diterima Wartapilihan.com, Kamis (27/9).
BICAS tahun 2018 mengusung tema “Capacity Empowerment of Local Resources Based On Halal Certification For Global Market. Sedangkan BICASS bertema “Capacity On Local Resources For Human Well Being Uniquness,Selling Point, Value Creation.
Diakhir acara, peserta diberikan penghargaan 3 orang dosen peraih Best Paper Award diantara Dewi Suriyani Djamdjuri, M.Pd dari Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, yang juga sebagai dosen tetap di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP).
Menurut dia, salahsatu kunci sukses hingga mendapat penghargaan adalah, ketepatan dalam memilih topik penelitian, ketelitian dalam penyusunan kalimat dan kesesuaian tulisan dengan aturan-aturan yang ditetapkan.
Konferensi ini merupakan ajang bergengsi bagi para dosen di Indonesia, dimana paper terpilih akan dipublikasi dalam jurnal maupun prosiding internasional terindeks Scopus.
Diketahui, peserta berasal dari utusan berbagai Universitas se Indonesia. Untuk BICAS ada 66 orang yang mendaftar, namun diterima hanya 25 orang. Sedangkan untuk BICSS ada 246 orang yang mendaftar, tapi hanya 110 diterima dengan paper masing-masing yang wajib dipresentasikan.
Ahmad Zuhdi