Dentuman Kemenangan Mahathir

by
Mahatir Mohamad. Foto: Istimewa

Ketokohan Mahathir sebagai Bapak Pembangunan Malaysia tetap kuat. Bagi penduduk luar bandar (pedesaan) khususnya, Mahathir Mohammad adalah Bapak Pembangunan Malaysia. Suara pedesaan (rural area) yang selama ini jadi basis BN bisa diambil Harapan.

Wartapilihan.com, Jakarta —Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang juga menginisiasi tagar #2019gantipresiden mengungkit kemenangan Pakatan Harapan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad.

Menurutnya, selama proses kampanye yang singkat 28/4 Parlemen dibubarkan dan waktu pemilu yang 9 Mei proses politik berjalan sangat cepat. Walau ini pelajaran utamanya empat partai dengan “besar jiwa” bergabung menggunakan satu bendera, lambang Mata milik PKR.

Empat partai itu adalah PKR (didirikan oleh Anwar Ibrahim), DAP (sebelumnya dipimpin Lim Kit Siang dan dilanjutkan oleh anaknya yg juga Mentri Besar Pulau Pinang Lim Guan Eng), Partai Amanah (sebagian didirikan oleh alumni PAS dan profesional) serta Partai Bersatu didirikan oleh alumni Umno Mahathir Mohamad dan Muhyidin Yasin yang asal Johor. Keempatnya sepakat membuat konfederasi maju dengan bendera yang sama dan dengan isu yang sama.

“Karena memang menggunakan sistem distrik, pemilu di Malaysia berprinsip the winner takes all karena itu konfederasi ini dikenal dengan Pakatan Harapan menyepakati siapa maju di daerah mana dan semua wajib memenangkan calon itu walau tidak berasal dari golongannya,” ujar Mardani.

Mardani melanjutkan, maju bersama dengan payung konfederasi (Pakatan Harapan) menjadi strategi jitu pertama menumbangkan Barusan Nasional yang juga Konfederasi beberapa partai pendukung pemerintah. Konfederasi teorinya seperti sapu lidi yang disatukan hingga dapat membawa gelombang besar ketimbang jalan sendiri-sendiri.

“Pelajarannya, partai di Indonesia perlu memikirkan peluang konfederasi ini. Ini sekaligus ujian kedewasaan dan kecerdasan kita dalam berpolitik sehingga mampu mengedepankan kepentingan yang lebih besar ketimbang kepentingan suara per partai,” saran dia.

Dampaknya suara Melayu yang jadi basis BN banyak diambil Pakatan Harapan. Pelajarannya mahal harga sebuah ketokohan. Dan itu tidak dibangun dengan wacana, dengan pencitraan ataupun politicking tapi dengan naiknya secara signifikan kesejahteraan dan martabat bangsa.

“Bagi kita para pemimpin Indonesia, kompetisi kita bukan dengan orang lain. Tapi kita kompetisi dengan diri sendiri untuk benar benar menjadi pemimpin yang mendedikasikan seluruh diri bagi rakya,” ungkapnya.

Pelajarannya, simpul dia, selalu ada jalan selama ada kemauan. Sebagai oposisi, kecerdasan menggunakan cara dan sarana baru sebuah kemestian. Tagar #2019GantiPresiden, diakui atau tidak membawa masyarakat pada sebuah keseimbangan pertarungan antara petahana dengan oposisi.

“Bahkan banyak pengamat mengatakan tagar ini menjadi trend setter dan pendukung Pak Jokowi malah terjebak menjadi follower. Karena itu, kemenangan Tun Dr Mahathir mengalahkan petahana dapat menjadi salah satu pelajaran bagi semua relawan Gerakan #2109GantiPresiden. So, let’s work as smart and as ikhlas as possible. Insya Allah, kita bisa lakukan #2019GantiPresiden,” pungkasnya.

Di lain kesempatan, Tokoh Reformasi Malaysia Dr. Wan Azizah Wan Ismail mengatakan, rakyat Malaysia berada di persimpangan masa depan negara yang tercinta. Tidak ada yang dapat menafikan 5 tahun kebelakangan kondisi ekonomi sangat memerihatinkan.

“Walaupun kita ditunjukkan ekonomi negara berkembang dengan pesat, namun rakyat menderita memikul bebanan kenaikan biaya hidup dan pendidikan,” kata dia.

Terlebih, semua rakyat elah mendengar isu-isu berkenaan skandal 1MDB, MARA, FELDA, dan lain-lain. Namun penguasa tidak peduli dengan suara-suara kebenaran dan keadilan. Sementaran negara jiran pula telah menggelar Negara Malaysia sebagai “Negara Kleptokrat” yang jelas telah memalukan negara Malaysia.

“Betapa hebatnya kuasa rakyat. Dengan hanya memangkah simbol mata keadilan, bermulalah era reformasi yang diperjuangkan selama ini. Dengan hanya memangkah simbol mata keadilan, sebuah kerajaan yang adil dan benar akan memerintah. Dengan hanya memangkah simbol mata keadilan Malaysia akan jadi lebih baik,” pungkasnya.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *