Zoya meninggalkan seorang putra yang masih berumur 4 tahun dan usia kandungan sang istri 6 bulan.
Wartapilihan.com –Didampingi orang tua dan putra pertamanya, Siti Zubaidah (25) istri dari Almarhum Muhammad Al-Zahra (Zoya) menghadiri tabligh akbar dan solidaritas keluarga korban anarkisme di Masjid Islamic Center, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (13/8).
Dalam kesempatan tersebut, Siti Zubaidah mendapatkan Infaq sebesar Rp 250 juta dari Infaq Dakwah Center (IDC) yang sudah dialokasikan untuk membeli rumah.
“Saya bingung kenapa bisa sampai diperlakukan seperti itu. Pertama, mungkin orang itu terlalu fanatik sama agamanya. Kedua, emosi karena sering ada maling disitu,” kata Panglima SIJAB Damin Sada Asegap.
Selain itu, dalam medsos kata Damin, orang Bekasi seperti orang Israel. Padahal Kota Bekasi seperti Negara Brunei, tetapi dengan adanya ribuan pabrik, banyak orang Bekasi dipecat dari kerjanya dan sawahnya di gusur.
“Tugas menegakkan aqidah adalah tugas kita semua. Tetapi kalo ada genteng Kyai bocor, tugas kita untuk membantu, bukan nonton saja. Sebagai orang Bekasi, kami meminta maaf atas kejadian tersebut. Tugas kita sekarang adalah membantu keluarganya,” ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Komisi Hukum MUI Kota Bekasi Abdul Halim menuturkan, masih menduga kuat MA bukan pelaku pencurian ampli. Sebab, ia berlatar belakang pendidikan pesantren, kurang lebih 10 tahun
“Almarhum ini adalah tipe orang yang mau bekerja apapun tanpa mengedepankan sikap pemintanya. Bahkan ia pernah kerja kontrol ban truk,” ungkap Abdul Halim.
Lebih lanjut, jelas Abdul Halim, Profesi MA 1 tahun terakhir menerima servis. Diantaranya adalah ampli, speaker dan pembuatan kotak salon. MA tidak sering menggunakan handphone, hanya mengandalkan lisan.
Sehingga kami menyimpulkan berdasarkan fakta yang ada bahwa MA ini pelaku pencuri. Yang menentukan status tersebut adalah ranahnya Pengadilan.
Terakhir, saran dia, faktor yang dijadikan PR bersama adalah masih ada WNI yang tidak paham dengan hukum positif. Pemerintah masih gagal meyakinkan warga negaranya patuh dan taat hukum
“Ini tugas para ulama untuk meyakinkan siapapun yang mengedepankan emosi, maka dijamin dalam berperilaku tidak benar,” ujarnya.
Ahmad Zuhdi