Angin perubahan begitu deras berhembus di Sumatera Utara. Rakyat ingin perubahan. Rakyat ingin presiden baru.
Wartapilihan.com, Jakarta – Aktivis kemanusiaan Buni Yani dan Jonru Ginting diundang safari untuk bersilaturahmi, diskusi dan dakwah keliling Sumatra Utara yang meliputi sembilan titik di beberapa kabupaten dan kota, antara lain Medan, Binjai, Tebingtinggi, Serdang Bedagai, dan Tanjungbalai. “Kami silaturahmi menemui jamaah di masjid-masjid sehabis subuh, zuhur, magrib dan isya. Di dua tempat kami khusus mengobrol dengan para milenial mengenai media sosial,” ujar Buni Yani.
Di awal presentasi Buni selalu memberikan disclaimer ke para peserta bahwa kedatangannya bukan untuk kampanye meskipun dirinya adalah salah seorang anggota BPN Padi (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi). “Khusus untuk silaturahmi di masjid, terutama, tentu saja kami tidak boleh kampanye karena itu dilarang oleh UU Pemilu. Bahkan kami sempat melarang jamaah memberikan salam dua jari agar kita fokus pada materi presentasi. Intinya, kami berusaha semaksimal mungkin taat azas dan aturan,” katanya.
“Namun kami tidak selalu berhasil melarang jamaah untuk tidak mengacungkan salam dua jari ala pistol (gunfinger). Jamaah antusias luar biasa meminta wefie dan selfie,” imbuhnya.
Di masjid sebuah desa dekat perkebunan di Dolok Masihul, Serdang Bedagai, jamaah yang hadir ada sekitar 300-an orang. Pada saat yang sama hadir juga Wakapolsek yang juga memberikan sambutan. Di tempat yang koneksi internetnya kurang bagus seperti tempat ini masyarakat sudah lumayan melek politik dan tahu apa yang menjadi perbincangan di tingkat nasional. Mereka menginginkan presiden baru.
“Lain lagi dengan kelompok milenial yang kami sapa dan kunjungi. Di sebuah kafe di Medan, mereka membuat acara ngobrol dengan tema ‘Saring sebelum Sharing’ yaitu bagaimana kiat bermain media sosial yang baik dan benar. Mereka sangat update akan informasi yang sedang berkembang dan dengan lugas menyatakan ingin ganti presiden dengan yang baru,” ujar Buni.
Buni menandsakan, peserta terbanyak safari ada di Masjid Raya Tebingtinggi, Masjid Al Jihad Medan, dan Masjid Raya Tanjungbalai yang rata-rata diikuti oleh sekitar 500-600 jamaah.
Adi Prawira