Nasi sudah menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Slogan ‘belum kenyang jika belum makan nasi’ sudah mendarah daging pada masyarakat kita. Tetapi, bagaimana dengan para pengidap diabetes?
Wartapilihan.com, Jakarta — Orang yang mengidap diabetes dikatakan tidak boleh makan nasi lagi apabila sudah didiagnosis terkena diabetes.
Menurut dr. Tania Savitri, nasi boleh saya dimakan tetapi ada aturannya, yakni dengan cara dimasak dan dikondisikan dalam keadaan yang tepat.
Pertama, kata dia, pilihlah nasi yang mengandung indeks glikemik rendah. Nasi yang baru saja tanak atau matang malah mengandung gula atau indeks glikemik yang tinggi. Kondisi ini perlu dihindari para diabetesi yang enggan meningkatkan kadar gula darahnya.
“Untuk mengantisipasinya, Anda masih bisa makan nasi, namun pakai nasi yang sudah didingikan dalam semalam atau nasi kemarin. Nasi yang sudah mengalami pendinginan semalaman akan membentuk pati resisten yang mirip dengan serat. Alhasil nasi kemarin ini punya indeks glikemik lebih rendah daripada nasi baru matang,” kata dr. Tania, Selasa, (18/9/2018), berdasarkan laman hellosehat.com.
Meski demikian, banyak orang yang kurang suka menyantap nasi kemarin karena rasanya kurang enak dan tidak praktis karena harus mengendapkan nasi semalaman. Karena itu, ia menyarankan agar beralih ke nasi merah yang mengandung karbohidrat lebih sedikit daripada nasi putih.
“Nasi merah lebih sehat bagi diabetesi karena mengandung banyak serat, bisa bikin Anda kenyang lebih lama serta mengandung indeks glikemik rendah.
Banyaknya serat di nasi merah ini dapat membantu tubuh dalam memperlambat proses pemecahan karbohidrat. Jadi gula darah Anda tidak akan melonjak tinggi sehabis makan nasi merah,” terangnya.
Selain itu, dr. Tania menyarankan agar memakan nasi dengan porsi secukupnya saja.
Pasalnya, sebuah penelitian dari British Medical Journal menunjukkan, orang yang makan nasi putih dalam jumlah tinggi mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena diabetes mellitus tipe 2. Maka untuk para diabetesi, disarankan untuk makan nasi dalam jumlah secukupnya.
“Memangnya berapa jumlah yang cukup untuk makan nasi? Orang dengan diabetes dianjurkan untuk makan nasi sebanyak 45-60 gram saja dalam sehari. Jika ditakar, ini sama saja ukurannya dengan setengah gelas yang diisi nasi,” lanjutnya.
Namun, karena tiap orang punya kondisi diabetes yang berbeda. Untuk tahu takaran tepat makan nasi, perlu untuk mengonsultasikan dokter atau ahli gizi.
Para diabetesi, tutur dr. Tania, juga harus pandai memilih lauk yang akan disantap. Pasalnya, salah-salah memilih lauk, kadar gula bisa melonjak tinggi walaupun aturan makan nasi untuk penderita diabetes sudah tepat.
“Apa lauk yang harus dimakan? Ada beberapa makanan yang bisa Anda makan. Utamakan untuk mengonsumsi serat guna membantu memperlambat pemecahan karbohidrat (yang mengandung gula) dalam tubuh.
Anda bisa makan makanan berserat dari brokoli, bayam, atau kembang kol yang di kukus atau ditumis. Anda disarankan untuk memenuhi kebutuhan serat harian Anda sebanyak 25 gram per hari,”
Selain itu, disarankan konsumsi makanan berprotein seperti daging ayam atau sapi tanpa lemak yang digoreng pakai minyak sehat (minyak zaitun atau minyak kelapa). “Anda juga bisa makan ikan, tempe, tahu dan telur sebagai teman nasi yang Anda santap,” katanya.
Terakhir ia menyarankan agar mengurangi asupan gula dan selalu cek kadar gula darah. Untuk mengantisipasi, menggunakan pemanis berkalori rendah juga bisa mencegah kenaikan kadar gula dalam darah melonjak tinggi.
“Sesudahnya, jangan lupa untuk selalu cek kadar gula darah sehabis makan nasi dengan lauk pauk lainnya. Ini dapat membantu Anda mengetahui bagaimana tubuh bereaksi terhadap makanan tertentu sehingga tubuh mampu melakukan penyesuaian dalam mengonsumsi makanan ataupun obat-obatan nantinya,” pungkas dr. Tania.
Eveline Ramadhini