Tidak ada manusia yang tahu berapa besar dan luasnya alam semesta yang dipenuhi gugusan bintang yang tiada seorang pun tahu berapa jumlahnya.
Bahkan juga, barangkali, tak satu malaekat dan Jin pun yang tahu.
Wartapilihan.com, Depok– Konon, menurut kesepakatan pakar astonomi, antara bintang-bintang itu dengan bumi, jaraknya ada yang dua ratus juta tahun cahaya dan bahkan lebih.
Dan di antara bintang- bintang itu ada yang telah padam dan meledak.
Sedangkan yang kita lihat di malam hari hanyalah sinarnya yang menembus jarak jutaan tahun cahaya.
Menurut penjelasan Al Qur’an semua bintang-bintang itu bersujud kepada Allah ( Al Hajj 18 ) dan apa yang ada di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya dengan suka maupun terpaksa ( Ali Imran 83 ).
Lalu…..aku yang laksana debu di antara miliyaran bintang di alam semesta itu, kenapa tidak ?
Bintang Syi’ra yang bahasa Yunaninya bintang Sirius yang termaktub di dalam surah Al Qamar ayat ke empat puluh sembilan, konon menurut seorang astronom Turki, perbandingannya dengan matahari kita bintang Syi’ra laksana meja pualam dengan matahari kita sebesar kelereng.
Ya matahari kita hanya laksana kelereng atau kerikil dibanding dengan bintang Syi’ra.
Lalu bagaimana pula gambaran perbandingan bintang Syi’ra dengan bumi dan diri kita ?
Dan Al Qur’an mengatakan bahwa bintang Syi’ra itu milik dan bertuhankan Allah.
Lalu ….pantaskah aku berkhidmat ( menyembah ) kepada pemikiran Niccolo Macheavelli John Locke, David Hume, JJ Rousseau, Voltaire, Mountesquieu, Karl Marx, Engels, Mikhail Bakunin, Ludwig Feeurbach, Charles Darwin, Lenin, Stalin, Mao Tse Tung, Mustafa Kemal dan sejenisnya yang naif dan sesat itu sedangkan Sang Pencipta alam semesta telah menentukan sistem politik dan kehidupan bagi umat Islam dan manusia seluruhnya sebagaimana Dia menentukan sistem peredaran bagi miliyaran bintang-bintang dan planet-planet ?!
Ya Allah… lindungilah aku dari sihir dan pengaruh para satanis beserta bala tentara, para pendukung dan pembelanya !
( Iwan Hasanul Akmal )