Bantuan Internasional Ada Aturannya

by
foto:istimewa

“Jelas bantuan kemanusiaan dalam bencana di Palu itukan di bawah koordinasi BNPB dan TNI dalam tanggap bencana ada bersama-sama institusi lainnya, sehingga sudah pasti TNI harus terlibat dan membantu sekaligus mengawasi,” jelas Kharis.

Wartapilihan.com, Jakarta – Sebanyak 18 negara telah menawarkan bantuan ke Indonesia dalam penanganan gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Negara-negara sahabat itu memberikan bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala dengan mengerahkan pesawat, tenda, rumah sakit lapangan, alat penyedia air minum, alat fogging, dan lain-lainnya.

Berdasarkan data BNPB hngga tanggal 6 Oktober 2018, bantuan luar negeri untuk kejadian gempa di wilayah Palu dan sekitarnya telah mencapai 220 Miliar Rupiah. Berbagai negara asing yang telah memberikan bantuan di antaranya adalah Korea Selatan, Taiwan, Tiongkok, Uni Eropa, Venezuela, Jerman, Vietnam, Australia, Laos, Thailand dan Kamboja. Bantuan berupa bantuan finansial tersebut langsung disalurkan
untuk tanggap darurat ke BNPB dan PMI.

Ketua Komisi 1 DPR RI mengapresiasi simpati dan pemberian bantuan dana dari negara-negara sahabat untuk bencana alam yang terjadi di Palu dan sekitarnya.

“Sahabat itu akan terlihat jika kita sedang terpuruk dan mendapat musibah dan terbukti sahabat Indonesia dari penjuru dunia datang mengulurkan tangan membantu saudara kita di Sulawesi Tengah, terimakasih yang tak terhingga kepada semua Negara sahabat” ujar Kharis yang juga Anggota DPR RI asal Fraksi PKS ini dalam keterangannya yang diterima Wartapilihan.com, Rabu (10/10).

Terkait bantuan internasional, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan pasukannya akan melakukan pengawalan ketat terhadap kendaraan yang membawa logistik bantuan untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Merespon hal tersebut, Abdul Kharis sebagai Ketua Komisi 1 DPR RI, mengaku sangat mendukung dan tidak mempermasalahkan pernyataan Panglima TNI untuk melakukan pengawalan ketat dalam bantuan kemanusiaan tersebut.

“Jelas bantuan kemanusiaan dalam bencana di Palu itukan di bawah koordinasi BNPB dan TNI dalam tanggap bencana ada bersama-sama institusi lainnya, sehingga sudah pasti TNI harus terlibat dan membantu sekaligus mengawasi,” jelas Kharis.

Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V ini pun juga meminta kepada TNI untuk tidak lengah dalam melakukan pengawasan dari negara sahabat yang membantu Indonesia.

“Meski bantuan kemanusiaan, kontrol juga harus dilakukan. Hal ini bertujuan selain menjaga sesuatu yang tidak diinginkan bagi kedaulatan Negara, pengawasan juga untuk memastikan apa saja yang dibawa dan apa yang dilakukan agar tepat sasaran,” terang Ketua Solo Road Bike Community ini.

Kharis akrab pria ini disapa, juga memberikan dukungan kepada mitra kerjanya yakni TNI untuk terus semangat bekerja dan melayani masyarakat dalam bencana di Sulawesi Tengah.

“Saya ingin mengapreasiasi komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan Negara dan melindungi masyarakat, Kami dan masyarakat Indonesia mendoakan agar TNI tetap tangguh dalam melayani di bencana Sulawesi Tengah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Taiwan menyerahkan bantuan donasi untuk korban bencana di Sulawesi Tengah, Indonesia. Kepala Perwakilan Taipei Economic and Trade Office di Indonesia, mewakili pemerintah dan rakyat Taiwan John C. Chen, menyerahkan bantuan sebesar 500.000 US dollar kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Bantuan ini diharapkan dapat membantu korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Penyerahan donasi diterima langsung oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin, dan disaksikan juga oleh jajaran pengurus MUI, Pengusaha Taiwan di Indonesia, beserta wartawan daru berbagai media.

John C. Chen menyampaikan umpan belasungkawa dan kepedulian dari Presiden Tsai Ing-wen kepada korban bencana di Sulawasi Tengah, Indonesia.

“Bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah telah menyebabkan kehilangan yang mendalam baik korban jiwa maupun materi, dan pemerintah Taiwan serta rakyat Taiwan merasakan kehilangan yang sama,” katanya.

Oleh karena itu, pemerintah dan rakyat Taiwan bekerja sama dengan MUI memberikan bantuan sebesar 500.000 US dollar kepada korban bencana di Sulawesi Tengah. John C. Chen berharap semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban para korban, dan segera kembali menjalam’ kehidupan normal.

“Kalau di bulan Juli tahun 2018, pemerintah Taiwan dengan segera langSImg memberikan bantuan sebesar 250.000 US dollar untuk korban bencana gempa di Lombok. Dan dikarenakan skala bencana di Sulawesi Tengah yang lebih berat, selain memberikan bantuan dana, pemerintah Taiwan juga dengan cepat mengumpulkan bantuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, dan diharapkan dapat segera sampai kepada para korban yang membutuhkan,” tandasnya.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *