Haflah berupa serangkaian acara yang terdiri: pemotongan hewan qurban, pengolahan dan distribusi daging dengan prinsip go-green (memakai besek dan daun untuk wadah), demo memasak kuliner lokal seperti sayur rebung bambu, bonggol dan jantung pisang, makan siang bersama d kuliner go-green, tebar ikan di kali dan perlombaan.
Sejumlah alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Lembaga Kemanusiaan Jerman Muslime Helfen Germany (MHG), akan menggelar haflah Idul Adha sekaligus Milad NKRI ke-74 di Bantul, DIY, Selasa (13/8).
Para insinyur pertanian yang berpatungan kurban sapi itu adalah: Khadijah (Qatar), Metty Yesrajueita (Bandung), Sri Suryo (Bogor), Taryono (Bogor), Nurrahman (Semarang), Teh Noi (Garut), dan Kasirin (Tangerang Selatan).
Sapi dan kambing dari MHG juga akan disembelih untuk syi’ar qurban.
Haflah bertajuk Semarak Qurban Merdeka tersebut diselenggarakan di markas Kolingin, komunitas binaan LAZNAS Dewan Dakwah.
Hary Nirbaya, Ketua Panitia Semarak Qurban Merdeka, menuturkan, haflah berupa serangkaian acara yang terdiri: pemotongan hewan qurban, pengolahan dan distribusi daging dengan prinsip go-green (memakai besek dan daun untuk wadah), demo memasak kuliner lokal seperti sayur rebung bambu, bonggol dan jantung pisang, makan siang bersama d kuliner go-green, tebar ikan di kali.
Haflah juga dimeriahkan dengan mancing massal, lomba menangkap bebek, dan kreasi dari sampah plastik, serta taushiyah spiritual.
InsyaAllah, haflah akan dihadiri Wakil Bupati Bantul KH Abdul Halim Muslih dan selebritas hijrah Cupink Topan.
“Insya Allah, Wakil Bupati Bantul DIY sendiri yang akan memimpin pemotongan kurban di Kolingin pada Selasa pagi,” ujar Hary.
Kolingin bermula dari kegiatan gotong royong sejumlah pemancing pada Februari 2018. Menurut Hary Nirbaya (52), inisiator Kolingin, prakarsa resik kali melibatkan Subroto dan Nurhayati (52) istrinya serta Awan Prabowo (30) anaknya. Juga Bogiman (58) yang berprofesi buruh dan Purwadi (54) yang berwirausaha.
‘’Untuk tahap pertama, target kita adalah membersihkan ruas kali sepanjang 700 meter dari sisi selatan Jembatan Manding hingga dam di ujung dusun,’’ terang Hary yang berprofesi sebagai praktisi audiovisual.
Subroto menambahkan, kegiatan resik kali dibagi menjadi dua tahap. Pertama, sterilisasi bantaran kali sebelah wetan dari sampah domestik dan organik (guguran pepohonan). Kedua, pembersihan badan sungai dari endapan sampah domestik dan alami.
Hingga Juni 2018, baru 20% target resik dicapai. Maklum, personil terbatas, demikian pula peralatannya seperti mesin pemotong batang bambu.
Agustus 2018, aktivitas Kolingin mengundang dukungan LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional) Dewan Dakwah. Lembaga yang berpusat di Jakarta ini memberikan bantuan berupa 20 kg lele konsumsi ditebar di kali, biaya penyelenggaraan lomba mancing dan balap perahu batang pisang (debok), serta pemotongan 5 ekor kambing kurban pada Idul Adha, September 2018, dari Muslime Helfen Germany.
Hajatan yang diselenggarakan Kolingin mulai membuka mata warga dan aparat dusun. Komunitas mulai diperhitungkan.
Untuk menguatkan komunitas, Laznas Dewan Dakwah mendanai pembangunan markas mereka. Dalam waktu sekitar dua bulan, jadilah saung bertiang bambu petung beratap rumbia. Bangunan terbuka ini dijadikan pusat kegiatan Kolingin dan warga sekitar.
Hary Nirbaya pun mulai mensosialisasikan Kolingin ke kalangan LSM dan pemangku kebijakan terkait. Misalnya Dinas Lingkungan Hidup Kab Bantul. Hasilnya, Kolingin mendapat support baik material maupun ketrampilan. Di antaranya berupa paket pelatihan dan pinjaman unit perahu kebersihan dari LSM mitra.
Pada 16 Desember 2018, Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih datang untuk meresmikan Markas dan melantik Pengurus Kolingin. Kehadirannya didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul, Ari Budi Nugroho. Segenap aparat Kelurahan Sabdodadi dan Dukuh Kadibeso serta Dusun Manding Serut juga menyambut.
Sejak itulah, Kolingin diakui, diterima, dan dibantu warga serta aparat desa. Aparat dusun pun tak ketinggalan memberi support.
Senin, 29 April lalu, Pemda Bantul bahkan menggelar kegiatan dinas di Markas Kolingin. Waktu itu, Bupati Bantul Drs H Suharsono dan wakilnya, H Abdul Halim Muslih, beserta jajaran Pemkab Bantul menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) persiapan penilaian Penghargaan Adipura.
Sejumlah alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Lembaga Kemanusiaan Jerman Muslime Helfen Germany (MHG), akan menggelar haflah Idul Adha sekaligus Milad NKRI ke-74 di Bantul, DIY, Selasa (12/8).
Para insinyur pertanian yang berpatungan kurban sapi itu adalah: Khadijah (Qatar), Metty Yesrajueita (Bandung), Sri Suryo (Bogor), Taryono (Bogor), Nurrahman (Semarang), Teh Noi (Garut), dan Kasirin (Tangerang Selatan).
Haflah bertajuk Semarak Qurban Merdeka tersebut diselenggarakan di markas Kolingin, komunitas binaan LAZNAS Dewan Dakwah.
Hary Nirbaya, Ketua Panitia Semarak Qurban Merdeka, menuturkan, haflah berupa serangkaian yang terdiri: pemotongan hewan qurban, pengolahan dan distribusi daging dengan prinsip go-green (memakai besek dan daun untuk wadah), demo memasak kuliner lokal seperti sayur rebung bambu, bonggol dan jantung pisang, makan siang bersama d kuliner go-green, tebar ikan di kali.
Haflah juga dimeriahkan dengan mancing massal, lomba menangkap bebek, dan kreasi dari sampah plastik, serta
taushiyah spiritual.
insyaAllah, haflah akan dihadiri
Wakil Bupati Bantul KH Abdul Halim Muslih dan selebritas hijrah Cupink Topan.
“Insya Allah, Wakil Bupati Bantul DIY sendiri yang akan memimpin pemotongan kurban di Kolingin pada Selasa pagi,” ujar Hary.
Kolingin bermula dari kegiatan gotong royong sejumlah pemancing pada Februari 2018. Menurut Hary Nirbaya (52), inisiator Kolingin, prakarsa resik kali melibatkan Subroto dan Nurhayati (52) istrinya serta Awan Prabowo (30) anaknya. Juga Bogiman (58) yang berprofesi buruh dan Purwadi (54) yang berwirausaha.
‘’Untuk tahap pertama, target kita adalah membersihkan ruas kali sepanjang 700 meter dari sisi selatan Jembatan Manding hingga dam di ujung dusun,’’ terang Hary yang berprofesi sebagai praktisi audiovisual.
Subroto menambahkan, kegiatan resik kali dibagi menjadi dua tahap. Pertama, sterilisasi bantaran kali sebelah wetan dari sampah domestik dan organik (guguran pepohonan). Kedua, pembersihan badan sungai dari endapan sampah domestik dan alami.
Hingga Juni 2018, baru 20% target resik dicapai. Maklum, personil terbatas, demikian pula peralatannya seperti mesin pemotong batang bambu.
Agustus 2018, aktivitas Kolingin mengundang dukungan LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional) Dewan Dakwah. Lembaga yang berpusat di Jakarta ini memberikan bantuan berupa 20 kg lele konsumsi ditebar di kali, biaya penyelenggaraan lomba mancing dan balap perahu batang pisang (debok), serta pemotongan 5 ekor kambing kurban pada Idul Adha, September 2018, dari Muslime Helfen Germany.
Hajatan yang diselenggarakan Kolingin mulai membuka mata warga dan aparat dusun. Komunitas mulai diperhitungkan.
Untuk menguatkan komunitas, Laznas Dewan Dakwah mendanai pembangunan markas mereka. Dalam waktu sekitar dua bulan, jadilah saung bertiang bambu petung beratap rumbia. Bangunan terbuka ini dijadikan pusat kegiatan Kolingin dan warga sekitar.
Hary Nirbaya pun mulai mensosialisasikan Kolingin ke kalangan LSM dan pemangku kebijakan terkait. Misalnya Dinas Lingkungan Hidup Kab Bantul. Hasilnya, Kolingin mendapat support baik material maupun ketrampilan. Di antaranya berupa paket pelatihan dan pinjaman unit perahu kebersihan dari LSM mitra.
Pada 16 Desember 2018, Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih datang untuk meresmikan Markas dan melantik Pengurus Kolingin. Kehadirannya didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul, Ari Budi Nugroho. Segenap aparat Kelurahan Sabdodadi dan Dukuh Kadibeso serta Dusun Manding Serut juga menyambut.
Sejak itulah, Kolingin diakui, diterima, dan dibantu warga serta aparat desa. Aparat dusun pun tak ketinggalan memberi support.
Senin, 29 April lalu, Pemda Bantul bahkan menggelar kegiatan dinas di Markas Kolingin. Waktu itu, Bupati Bantul Drs H Suharsono dan wakilnya, H Abdul Halim Muslih, beserta jajaran Pemkab Bantul menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) persiapan penilaian Penghargaan Adipura.