Sejak Ahad (2/12) pagi pukul 03.00 dinihari, jutaan umat Islam memadati Monas untuk mengikuti rangkaian Aksi Damai Reuni 212. Aksi Damai dimulai dengan melakukan shalat tahajjud, dzikir dan istigotsah kubro, maulid nabi, tilawah Alquran, menyanyikan nasyid, dan lagu Indonesia Raya.
Wartapilihan.com, Jakarta — Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) Yusuf Muhammad Martak membuka orasinya dengan mengucapkan Ahlan wa Sahlan kepada jutaan Mujahid/Mujahidah yang telah mengorbankan jiwa raga serta waktunya untuk mengikuti Aksi Damai Reuni 212 di Monas.
“Saya menyampaikan salam hormat kepada para Mujahid/Mujahidah. Siap untuk datang di reuni berikutnya?,” tanya Yusuf Martak. “Siap,” jawab jutaan umat Islam. “Terima kasih atas kehadirannya dan mohon maaf apabila pelayanan kami kurang berkenan. Takbir!,” ujar Yusuf Martak.
Sementara, Ketua OC Bernard Abdul Jabbar mengatakan bahwa nama Mujahid/Mujahidah merupakan penyematan atas pengorbanan yang dilakukan jutaan umat Islam dalam menuntut keadilan dengan segala keterbatasan dan spirit keislaman.
“Mudah-mudahan Allah Swt selalu melindungi seluruh umat Islam. Allah selalu bersama kita, bersama orang-orang yang berjuang tanpa pamrih di jalan Allah,” ujar Bernard.
Dalam kesempatan sama, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI) Kyai Shabri Lubis menuturkan, hadirnya jutaan umat Islam di Monas karena mentalitas umat sadar bahwa agenda selanjutnya setelah menumbangkan partai penista agama, adalah memenangkan Islam.
“Kedatangan kita semua tidak lain adalah men-charge untuk menjaga persatuan dan membela agama kita. Partai yang kita maksud bukan partai politik, tetapi partai Allah (Hizbullah),” katanya.
Adi Prawira