Traveling Inteletual

by
foto: istumewa

Dalam agama, mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiap manusia yang hendak mengarungi kehidupan agar dapat berdialog secara elegan dengan jamannya.  Banyak diantara para pencari ilmu yang mempunyai semangat tinggi dengan cara meninggalkan kampung halaman untuk mencari ilmu yang diperintahkan Tuhan lewat firmanNya.

Wartapilihan.com, Jakarta –Dalam mencari ilmu, kadang kita disuguhkan dengan aneka pilihan yang membuat kita menjadi bingung  memilih lembaga mana yang mempunyai kualitas untuk dijadikan sebagai institusi pendidikan yang kredibel.

Ditengah-tengah kebingunan itu, tidak jarang masyarakat bertanya-tanya kepada teman, tetangga, pengelola pendidikan, pemerintah  atau sekedar googling dll mengenai lembaga pendidikan yang betul-betul mempunyai kualitas namun terjangkau soal biayanya.

Bagi masyarakat yang mempunyai keterbatasan soal biaya, memilih lembaga pendidikan tentunya sesuai dengan alokasi keuangannya. Ada yang memilih berdasarkan kedekatan lokasi dan terjangkau biayanya. Ada yang memilih lembaga pendidikan berdasarkan pamornya. Ada yang memilih asal sekolah saja dengan tidak memikirkan kualitasnya.

Namun ada yang tidak menghiraukan mahal atau  jauhnya lembaga pendidikan asalkan berkualitas, Ia rela sebagai traveler  intelektual melewati negara dan benua demi mendapatkan pendidikan yang baik untuk masa depan keluarga, agama dan masyarakatnya.

Motivasi Mencari Ilmu
Islam agama universal, mengangkat tinggi-tinggi derajat manusia bagi orang yang mencari ilmu untuk tujuan kemaslahatan ummat agar tercipta peradaban yang memajukan masyarakatnya. Di awal tahun baru hijriyah ini, seharusnya menjadi motivasi besar untuk dijadikan ibrah bahwa Nabi melakukan hijrah ke tempat yang mendukung perjuangannya adalah modal awal untuk motivasi yang lebih besar yaitu membina ummat dengan iman dan ilmu pengetahuan.

Dengan ilmu lah masyarakat dapat berubah dan dengan ilmu lah masyarakat dapat menciptakan peradaban yang  adi luhung. Tengok saja ummat terdahulu, dengan Iman dan motivasi besar mencari ilmu. Sebuah negara bahkan dunia pada waktu itu mengalami perubahan luar biasa dalam segala hal.

Menurut Ramayulis (2012)  masa keemasan Islam pada masa Daulah Abbasiyah yang berdiri pada tahun 750-1258 M telah melahirkan berbagai macam ilmu pengetahuan baik agama maupun ilmu pengetahuan umum, semua berlimpah atas jasa-jasa ilmuan-ilmuan yang gigih mencari dan mengkaji ilmu untuk kemaslahatan umat.

Maka, hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan itu, Daulah Abbasiyah menjadi sebuah kerajaan Islam yang maju pesat dalam segala bidang ilmu pengetahuan. Mulai dari ilmu Fiqih, Ilmu Kalam, Ushul Fiqih, Sejarah, Tasawuf, Perbandingan aAgama, Hadis, Geografi, Filsafat, Kedirgantaraan, Sosiologi, Optik, kedokteran, Kelautan, Militer, Ilmu Farmasi dll telah membawa Abbasiyah ke jaman keemasan selama kurun waktu lima abad lebih.

Itu semua tidak lain karena begitu kuatnya tradisi intelektual di tubuh Abbasiyah yang disokong oleh pemerintah lewat kebijakan pro para ilmuan untuk melakukan serangkaian kegiatan ilmiah, seperti penterjemahaan buku-buku filsafat dari Yunani yang dipimpin oleh Hunain bin Ishaq, pembangunan sarana penelitian di rumah sakit, uji penyakit secara klinis, pembangunan tempat-tempat belajar sampai pengiriman tenaga pengajar ke berbagai negara bagian.

Mari kita belajar dari kehidupan intelektual para pencari ilmu masa silam yang telah memberikan spirit bagi pelajar masa kini untuk kembali bangkit lewat motivasi besar mencari ilmu pengetahuan demi terwujudnya peradaban yang membuka keran pencerahan untuk masa yang berkemajuan.

Melewati Negara dan Benua
Segala aktifitas yang didasari oleh jiwa yang tekun dan gigih maka apapun kegiatannya, tidak ada masalah karena dorongan motivasi internal telah mengalahkan segala rintangan tanpa sedikitpun ada keraguan di hatinya.

Belajar dari seorang Muhammad Hamim Setiawan, pria asal Pekalongan yang melakukan perjalanan ibadah Haji dengan cara tidak biasa yaitu dengan cara jalan kaki. Ia rela melakukan perjalanan ribuan kilometer untuk memenuhi panggilan Tuhan, meski halangan dan rintangan selama diperjalanan sangatlah berat. Tetapi Hamim Setiawan tetap mempunyai motivasi besar dan keyakinan yang kuat bahwa ia mampu melakukannya.

Jika keyakinan ini, kita pakai untuk tujuan mencari ilmu pengetahuan maka bukan tidak mungkin bangsa yang sedang tertidur lelap dalam peradaban ini akan cepat bangkit mengalahkan negara-negara yang maju seperti Jepang, Korsel, Singapura dan negara-negara maju lainnya.

Kalau kita tengok sejarah, semangat Hamim Setiawan yang mungkin terinspirasi dari seorang pengembara muslim abad ke-14 dari Maroko yang bernama Ibnu Batutah, dengan tekad yang kuat mampu berlayar melintasi negara dan benua untuk mengadakan rihlah ilmiah salah satu tradisi intelektual yang masih hidup di dunia pesantren hingga dewasa ini.

Menurut Umar Buchary dalam Isma’il Raji dan Louis Lamya’ alFaruqi  (1998) bahwa di dalam sejarah masa kuno jazirah Arab, penduduk tidak pernah menetap dan selalu bermigrasi dari tanah pertanian ke padang rumput atau sebaliknya. Model migrasi tersebut selalu menjadi ciri tipikal dari setiap periode sejarah anak benua tersebut.

Ini artinya rihlah ilmiah pada masa silam sudah menemukan momentum awal sebagai cikal-bakal model perjalanan mencari ilmu pengetahuan yang bersifat tradisional. Meski dikatakan demikian, namun tradisi ini pada masa silam menjadi salah satu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan seperti yang dilakukan oleh Imam Nawawi Al-Bantani, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari bahkan Imam Bukhori pun rela melakukan perjalanan lintas  negara hanya untuk mencari salah satu sanad hadist.

Semoga spirit Imam Bukhori, Ibnu Batutah, Imam Nawawi Al-Bantani, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari dan M. Hamim Setiawan menjadi pembuka inspirasi bagi kita untuk menata kembali aktifitas mencari ilmu pengetahuan yang sempat redup keilmiahannya karena terbawa arus gaya hidup instan yang berkembang di era digital ini. II

Asep Abdurrahman
Dosen Universitas Muhammadiyah Tangerang dan Mahasiswa Program Doktor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *