Teror surat ini ditangani polisi setempat. “Polisi antiterorisme North East sedang berkoordinasi dan menyelidiki hal ini. Siapa pun yang memiliki kekhawatiran atau menerima ancaman serupa, harus menghubungi polisi setempat,” kata juru bicara polisi West Yorkshire, dikutip dari Independent, Minggu, 11 Maret 2018.
Populasi Muslim di Inggris terus meningkat pesat, hingga kini Islam jadi agama terbesar kedua di sana. Jumlah Muslim Inggris pada 2011 mencapai 2.786.635 orang, bertambah 1,55 juta dari hasil sensus 2001.
Antara 2001-2009, populasi Muslim meningkat hampir 10 kali lebih cepat daripada populasi non-Muslim. Tapi warga muslim ini tidak semuanya Sunni. Sebagian adalah penganut Syiah dan Ahmadiyah. Shadiq Khan, yang terpilih sebagai walikota London sejak 2016, adalah Ahmadi dan pro-LGBT.
Pada tahun 2014 jumlah penduduk Muslim Inggris diperkirakan meningkat jadi 3.114.992. Kini, jumlah warga penganut Islam di Negeri Big Ben ditaksir mendekati 4 juta orang.
Menurut Nanis yang alumnus Institut Pertanian Bogor, salah satu problem keluarga muslim di Inggris adalah sekolah untuk anak-anak mereka. Pasalnya, sekolah itu ditentukan dewan kota setempat berdasarkan zonasi. Sedang sekolah khusus muslim, amat jarang dan jauh-jauh tempatnya.
Anak-anak Nanis misalnya, mau tak mau belajar di sekolah umum negeri (public shool) yang mayoritasnya muridnya non-Islam. Untuk mengimbanginya, Nanis juga menyekolahkan mereka di Arabic Sunday School.
Dalam selintas pengamatan Nanis, public school di Inggris kualitasnya di bawah sekolah khusus seperti Sekolah Katholik. Misalnya John Henry Newman Roman Catholic School, yang letaknya sekitar 4 km dari rumah dia. Sekolah setingkat SMP dan SMA ini berbasis Katholik Roman, namun siswanya multi-religion. Siswi muslim dipersilakan mengenakan hijab, bahkan juga cadar (niqab). Sekolah menyediakan dress-code untuk jilbab dan cadar. (The Guardian, Independent/nurbowo)