Keprihatinan atas kondisi perpolitikan di tanah air, sebuah gerakan moral yang bertitel “Gerakan Politik Bersih” lahir. Siap-siap menyemprit partai-partai politik yang tidak mengedepankan etika dan adab dalam berpolitik.
Wartapilihan.com, Jakarta –Bertempat di Pulau Dua Resto, Komplek Senayan, Jakarta, Kamis(28/12) siang, lembaga swadaya masyarakat, dengan titel “Gerakan Politik Bersih” (GPB), lahir.
Gerakan ini dibidani oleh lima orang, yaitu, Yusuf Muhammad, Adnin Armas, Herry M, Luthfi S, dan Eko P. Yusuf Muhammad sebagai Ketua, sedangkan Sekretaris Jenderal(Sekjen) dijabat oleh Adnin Armas.
Menurut Yusuf Muhammad, kelahiran GPB bukan tanpa alasan. “Sudah melalui diskusi yang panjang, dengan melihat kondisi perpolitikan di negeri ini yang acak-adul,” tutur Yusuf. Ia melihat, jika perpolitikan di negeri ini tidak memberikan kontribusi positif bagi edukasi politik masyarakat, kita akan dikenang oleh anak-cucu sebagai generasi yang tidak membangun peradaban,” jelasnya.
Karena itu, masih kata Yusuf, GPB hadir untuk ikut memberikan sumbangsih tentang politik yang ber-etika. “Semua partai politik punya AD/ART tentang kriteria calon pemimpin. Yang terjadi saat ini, ada kader partai yang berstatus terlapor atas ujaran kebencian dan melanggar SARA, digadang-gadang menjadi salah satu calon Gubernur,” tuturnya. “Ini yang membuat kami prihatin,” jelasnya. “Kami ingin, siapa pun orangnya, dari partai mana pun, sebaiknya mengajukan calon-caloi yang bersih,” tambahnya.
“Pdahal, orang-orang baik itu masih ada di setiap partai,” simpulnya.
Senada dengan Yusuf Muhammad, Adnin Armas selaku Sekjen juga punya pandangan yang sama. “Kita telah diberi pelajaran bersama, seorang yang punya masalah secara hukum, dipaksakan menjadi ketua partai politik dan ketua DPR, akhirnya kasusnya meledak saat ia menjabat ketua partai dan ketua DPR. Ini contoh buruk yang tidak boleh terjadi lagi,” katanya. “Jika kita saat ini tidak memberi contoh yang baik, anak-cucu kita akan mencatatnya. Lebih dari itu, kita menjadi tertuduh sebagai generasi yang tidak ikut andil dalam membangun peradaban yang adiluhung,” jelas ia.
Ke depan, menurut Adnin, GPB akan menyemprit partai politik manapun yang memajukan kader-kadernya yang bermaslah, baik secara hukum maupun secara moral. “Kami ini independen, yang baik diapresiasi, yang jelek diingatkan, berlaku untuk semua partai politik,” jelas Adnin Armas.
Kehadiran GPB akan memberi enerji baru bagi mereka yang punya kepedulian yang sama. Sejumlah agenda telah disiapkan oleh GPB guna menyuarakan “Politik Bersih”. Kelahirannya di jantung kota Jakarta itu, telah mendapat sambutan dari mereka yang sepaham dari berbagai kota di Republik ini.
Herry M. Joesoef.