Pagi (10/2) tadi, di Jakarta Islamic Center, Jakarta, organisasi Aliansi Perempuan Indonesia (Alpind) diluncurkan. Sekitar 6000 perempuan berjilbab hadir dalam Tabligh Akbar yang dilaksanakan bersamaan dengan peluncuran organisasi ini. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ustadzah Neno Warisman mendukung penuh organisasi ini.
Wartapilihan.com, Jakarta –-“Para muslimah dengan segala potensinya saling bermitra dengan para lelaki membangun peradaban Islam, tanpa perlu mendikotomikan peran domestik dan publik melekat terhadap perempuan,” kata Ketua Alpind Ustadzah Atifah Hasan kepada wartawan usai acara Tabligh Akbar yang bertema Semangat Persaudaraan Membangun Indonesia Penuh Berkah..
Atifah juga menjelskan bahwa untuk membangun peradaban Islam di Indonesia ini juga tidak perlu menuntut sebuah kata “kesetaraan” yang tiada batas, tetapi membangun pola relasi hubungan antara lelaki dan perempuan secara harmonis untuk Indenesia yang bermartabat.
“Persaudaraan adalah penegasan komitmen dan ruh perjuangan. Bahwa kita tidak dapat menyelesaikan persoalan bangsa ini dengan sendiri sendiri tetapi harus saling bersinergis dan kebersamaan. Semangat kebersamaan saja tidak cukup kalau tidak dilandasi semangat persaudaraan, Kata saudara inilah yang menjadi ruh perjuangan kita para perempuan Indoensia yang tidak dibatasi satu profesi, satu suku, satu bangsa,” jelasnya dengan penuh semangat.
Ia juga memaparkan bahwa semangat persaudaraan sebangsa dan setanah air akan menjadi kokoh karena dilandasi oleh keyakinan akan nilai agama Islam dan nilai budaya Indonesia.
Aliansi Perempuan Indonesia melihat bangsa ini kini dalam kondisi kritis, baik dalam permasalahan sosial, ekonomi dan dekadensi moral yang berdampak besar terhadap ketahanan keluarga. “Tingginya konflik rumah tangga yang selalu berujung perceraian yang mayoritas disebabkan masalah ekonomi, dekadensi moral generasi muda mulai pergaulan bebas, narkoba, putus sekolah, tingkat kekerasan baik itu tawuran, gang motor, dan bullying antar sesama dan kejahatan seksual, pornografi bahkan kecenderungan orientasi perilaku seksual yang menyimpang atau LGBT menjadikan Indonesia dalam keadaan darurat,” jelas Ustadzah Atifah.
Organisasi yang dipelopori oleh dai-dai perempuan lintas profesi ini bertekad akan fokus menggarap pembangunan ketahanan keluarga. Karena inilah subsistem yang paling mendasar dari subsistem sosial yang terbesar yakni negara. Kami menyakini ketika semua keluarga memiliki ketahanan maka akan memberikan sumbangan yang terbesar dalam pembangunan ketahanan bangsa,” jelas dai wanita yang aktif mengisi majelis-majelis taklim ini.
Sementara itu, Guru Besar IPB Prof Euis Sunarti yang menjadi salah satu pengurus dalam organisasi ini menyoroti masalah rancangan KUHP yang kini sedang dibahas DPR. Euis memprihatinkan kehadiran 25 anggota parlemen Eropa dan komisi HAM PBB yang hadir ke DPR dan ikut campur dalam masalah hukum di Indonesia.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang hadir dalam Tabligh Akbar itu menyatakan bahwa ia diajak ibundanya mengajak untuk hadir bersama-sama ke acara tersebut. Ketika kecil, Anies mengaku dirinya sering diajak ibunya untuk mengikuti pengajian perempuan. “Saya berharap dari ormas Alpind ini bisa memperkuat persatuan dalam bangsa ini. Salah satu kunci terpenting untuk kemajuan bangsa yaitu kaum ibu atau perempuan. Jadi apabila kaum ibu maju, bangsa pun akan maju,” tegas Anies yang hadir bersama istrinya Fery Faharti Baswedan dan ibunya Aliyah Rasyid. II
Izzadina