Tabligh Akbar Untuk 350 Mualaf

by
FOTO:ISTIMEWA

Lebih dari 350 mualaf hadir dalam Tabligh Akbar di Desa Ogoansam, Palasa, Kabupaten Palu. Mereka antusias mendengarkan ceramah dari Pakar Kristologi Ustadz Insan Mokoginta.

Wartapilihan.com, Palu – “Asyhadu allaa ilaaha illallaah. Waasyhadu anna muhammadar Rasuulullah, Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah,” demikian ucapan dari Ustadz Insan yang ditirukan 11 mualaf di panggung Tabligh Akbar, Sabtu siang (21/7).

Mualaf ini terdiri dari 8 laki-laki dan 3 perempuan. Mereka berasal dari pelosok desa Onggoansam. Sebagian dari mereka bahasa Indonesianya masih terbata-bata.

Tabligh Akbar ini dilaksanakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) bekerjasama dengan ormas Islam al Khairat dan masyarakat setempat. Hadir dalam acara itu sekitar seribu orang.

Dalam ceramahnya Ustadz Insan menekankan tentang pentingnya dakwah mengajak orang yang beragama lain untuk masuk Islam. Rasulullah saw berdakwah mengislamkan orang-orang. Selain itu juga beliau mengirim surat kepada kepala-kepala negara non Islam untuk masuk Islam.

“Kemudian jika mereka membantah engkau (Muhammad) katakanlah,”Aku berserah diri kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi kitab dan kepada orang-orang butu huruf,” Sudahkah kamu masuk Islam?” JIka mereka masuk Islam, berarti mereka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha melihat hamba-hambaNya.” (QS Ali Imran 20).

Dakwah Islam bukan hanya ditujukan kepada orang-orang Islam, tapi juga ditujukan kepada orang-orang non Muslim. “Karena Rasulullah diutus untuk seluruh manusia,” terangnya kepada massa yang memenuhi lapangan desa yang bertepi bukit hijau itu.

“Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Saba’ 28)

Ustadz peraih Mualaf Award enam kali ini juga menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang sempurna, sebagaimana dinyatakan Allah dalam surat Al Maidah ayat 3.

“Agama yang benar hanyalah Islam, yang lain salah. Semua Nabi itu mengajak Tauhid. Mulai dari Nabi Adam, Nuh, Musa, Isa hingga Nabi Muhammad. Nabi Isa atau Yesus itu mengajak ke agama Islam,” terang Ustadz Insan yang enerjik ini, meski usianya sudah 69 tahun.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa bahwa Kristen (Protestan) itu adalah agama buatan Paulus dan Barnabas. Ia ada baru empat ratus tahun setelah meninggalnya Nabi Isa. “Nabi Isa itu nggak pernah tahu disebut agama Kristen,”kata Ustadz yang juga penulis lebih dari 50 buku ini.

Ia juga menjelaskan bahwa Nabi Isa itu hanya diutus untuk kaumnya saja. Dan ia telah digantikan kemudian oleh Nabi Muhammad yang merupakan penutup para Nabi dan ajarannya untuk semua umat manusia. Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan diridhai Allah. Tidak ada kebenaran selain mengikuti Nabi Muhammad saw. “Dialah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya,” (QS as Shaff 9).

Lebih lanjut Ustadz Insan menjelaskan bahwa ia berjanji suatu saat akan kembali ke Palasa, Palu ini bila para mualafnya siap untuk dibina lebih lanjut. “Saya akan berikan kajian cara cepat melunturkan iman Kristen,”terangnya.

000

Beberapa orang mualaf yang ditemui Warta Pilihan, menyatakan bahwa mereka masuk Islam karena keinginan sendiri. Ada yang masuk Islam, karena suaminya Muslim dan ada yang masuk Islam karena melihat akhlak Muslim yang bagus.

“Istri saya sudah Islam. Saya nggak tahu persisnya kapan,” kata Roni yang istrinya non Muslim. Temannya yang duduk di sebelahnya, di Masjid Al Muhajirin, Ogoansam, Palasa menyatakan hal yang sama.
Ester, murid SMAN 1 Palasa menyatakan masuk Islam karena pendekatan gurunya yang baik hati (Bu Norma). “Saya berganti nama Nur Intan,” terang Ester di masjid. Orang tua Ester seperti tidak memperdulikan kehidupan gadis ini, sehingga akhinya ia memutuskan hidup tinggal dengan gurunya. “Infaq Dakwah Center (IDC) akan membiayai kalau Nur Intan nanti kuliah di Jakarta. Nanti harus berprestasi,” terang Ustadz Insan.
Selain IDC, Yayasan Mualaf Center Aya Sofya Sidoarjo juga membantu para mualaf Palasa untuk menyambung hidupnya. Para mualaf selain menerima sarung, kemeja, mukena, jilbab dan Al Quran, juga menerima uang saku. II

Izzadina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *